NCC 2024

Pentingnya Pengajaran Pengelolaan Keuangan Anak Sejak Dini

Oleh: Wahyudi (Mahasiswa Jurusan Manajemen FEB Universitas Lampung sekaligus Penulis)

Dalam sistem pendidikan formal, perihal pengelolaan keuangan tidaklah dimasukkan di dalamnya, padahal hal tersebut sangatlah penting. Kita semua pasti setuju, dari usia dini anak-anak harus mulai diajarkan tentang cara mengelola keuangan dengan baik. Hal tersebut semakin urgen ketika kita bersama-sama saksikan, di tengah masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan dianggap sebagai hal yang biasa.

Perilaku konsumtif tersebut sangat merugikan karena anak tidak lagi memiliki prioritas. Mereka suka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Lalu menghamburkan uang untuk  bersenang-senang belaka dan makan makanan secara berlebihan. Terdapat survei PT Eastspring Investment yang diterbitkan dalam kontan.id mengenai bagaimana orang tua mendidik anak mereka tentang tanggung jawab finansial.

Dari 10.000 orang tua di sembilan pasar Asia memunculkan fakta bahwa sekitar 51 persennya menyatakan ketidaktahuannya. Apakah mereka telah menjadi guru dan teladan yang sukses bagi keturunan mereka dalam mengelola keuangan atau belum.

Artinya para orang tua belum mengetahui sejauh apa mereka bisa mengarahkan dan mengajari buah hati mereka dalam mengelola keuangan. Maka dari itu, Money Parenting dirasa sangat penting untuk diajarkan pada anak-anak karena memiliki banyak manfaat yang akan didapat. Kita juga dapat melaksanakan beberapa cara secara umum agar anak lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka.

Baca juga: Pemerintah Tambah Vaksinator hingga 80.000 Orang

Mengajarkan anak hidup sederhana

Melalui pengajaran pengelolaan keuangan kepada anak,  maka orang tua dapat mengarahkannya untuk hidup sederhana. Anak akan berusaha memenuhi kebutuhan mereka terlebih dahulu dengan tidak berlebihan. Anak pun tidak akan menjadi pribadi yang sombong dengan memamerkan seberapa banyak uang yang ia miliki.

Sekarang ini terdapat fenomena sosial di mana para publik figur ramai-ramai menyombongkan apa yang mereka miliki dengan bangga. Ini justru akan mendegradasi moral anak. Maka orang tua harus mampu menjadi tameng dengan memberikan pengertian dan mengajarkan anak agar hidup sederhana. Dengan hal tersebut, maka anak akan menggunakan uang yang mereka miliki dengan bijak.

Pengajaran pengelolaan keuangan yang baik akan melahirkan anak yang mencintai kesederhanaan. Dengan kesederhanaan, maka anak-anak akan menjadi pribadi yang mudah bersyukur atas apa yang mereka miliki. Sebagai orang tua, dalam mengajarkan kesederhanaan maka dapat menerapkan perilaku tegas dengan tidak mudah menuruti semua keinginan anak. Ketika yang diminta dirasa tidak penting maka berusahalah untuk tegas menolaknya. Berikan kesempatan juga kepada anak untuk berusaha dan bekerja keras dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Baca juga: Langka di Pasaran, Ternyata Pupuk Melimpah di Gudang

Anak Belajar menabung meskipun jumlahnya kecil

Salah satu tujuan money parenting adalah menciptakan anak yang tidak boros dan suka menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting. Maka dari itu, orang tua harus mengajarkan anak-anak untuk menabung meskipun dalam nominal kecil. Berikan gambaran mengenai pentingnya menabung.

Dalam menumbuhkan motivasi anak, orang tua dapat memberikan semangat dengan mengatakan bahwa ketika tabungan dibuka maka sebagian uangnya boleh dibelanjakan seusai kemauan. Selain itu, orang tua harus mampu memberikan pemahaman bahwa dengan menabung maka dapat menggunakannya untuk keperluan mendadak. Misalnya ketika buku tulisnya habis atau ketika hendak membeli sesuatu yang dibutuhkan secara mendadak ketika akan Study Tour dan lain sebagainya.

Dengan diajari menabung, selain menciptakan anak yang hemat dan bijak dalam mengalokasikan uang, mereka juga belajar bagaimana kerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki perhitungan matang dalam memutuskan sesuatu. Karena sudah diajari untuk menyisihkan uang untuk ditabung sehingga harus mampu memanfaatkan uang yang ada sebijak mungkin.

Baca juga: Masalah Merger, Gojek Pilih Fokus Ekspansi Bisnis ke Luar Indonesia Tahun Ini

Ajarkan anak untuk bertanggung jawab

Dalam menciptakan pribadi anak yang mampu mengelola keuangan dengan baik, maka orang tua harus mampu mengajari untuk memahami apa yang mereka butuhkan. Serta apa saja yang termasuk keinginan. Dengan mengajari hal tersebut maka dapat merangsang anak untuk berpikir kritis, karena harus bisa merumuskan hal apa yang benar-benar menjadi kebutuhannya sesuai dengan uang yang mereka miliki.

Ketika kita melihat para konglomerat dalam mendidik anaknya, mereka tidak pernah membebaskan anak dalam membelanjakan uang mereka. seperti Barrack Obama yang bahkan selalu mengawasi anaknya dalam menggunakan uang mereka. Meskipun sebenarnya uang yang mereka miliki cukup-cukup saja untuk memenuhi segala kemauan anaknya.

Dalam menciptakan sifat tanggung jawab, maka sebagai orang tua harus berani bertindak tegas dengan anak. Misalnya orang tua sudah memberikan jatah uang bulanan untuk keperluan sekolah atau uang saku, maka harus dijelaskan bahwa uang tersebut untuk durasi satu bulan. Ketika jatah tersebut habis sebelum satu bulan maka orang tua tidak boleh lembek dengan langsung memberi. Tanyakan dahulu ke mana habisnya uang yang sudah diberika. Ketika memang ada keadaan darurat sehingga anak menghabiskan jatah yang sudah diberikan maka dapat dimaafkan dan dimaklumi. Namun ketika hanya untuk bersenang-senang maka orang tua dapat bersikap tegas. Misalnya dengan mengurangi jatah bulanan atau lain sebagainya.

Cara-cara tersebut ketika diterapkan dengan tegas maka anak-anak akan berusaha untuk mengelola keuangan mereka dengan baik. Karena pengelolaan keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang di tengah perkembangan zaman seperti sekarang ini di mana perubahan sosial terjadi sangat cepat.

Baca juga: PB IDI Dukung Rencana Karantina Wilayah

Comments are closed.