Bank Syariah Hasil Merger Akan Jadi Top 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia
BusinessNews Indonesia – Rencana merger antara PT Bank BRI syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah sudah semakin matang. Saat ini penggabungan telah memuat tambahan penjelasan ihwal struktur, nama, dan logo bank baru telah dilakukan.
Hery Gunardi, Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, menjelaskan bahwa bank syariah hasil merger akan diberi nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
“Seluruh proses dan tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank syariah BUMN selesai dilakukan,” terangnya secara resmi (11/12).
Seperti diberitakan Republika, bank hasil merger nantinya akan memiliki aset sebesar Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut membuat Bank Hasil merger masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan.
Baca juga: Wow! Aset Merger Empat Bank Syariah Indonesia Capai Rp245,79 Triliun
Selain memiliki aset dan modal inti yang besar, Bank hasil merger terebut akan turut didukung dengan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
Dari segmen ritel, bang hasil merger ini akan memiliki ragam solusi keuangan dalam ekosistem Islami seperti terkait keperluan ibadah haji dan umrah, zakat, infak, sedekah, wakaf (ZISWAF), produk layanan berbasis emas, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya yang berlandaskan prinsip syariah yang didukung oleh kualitas digital banking dan layanan kelas dunia.
Bank ini nantinya akan tetap berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode BRIS dengan komposisi pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 25 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 17,4 persen, DPLK BRI – Saham Syariah dua persen dan publik 4,4 persen.
Seluruh pihak terlibat terus mengawal proses merger tersebut termasuk memperoleh persetujuan dari seluruh regulator terkait untuk mencapai tanggal perkiraan efektif penggabungan sebagaimana tercantum dalam Perubahan Ringkasan Rencana Merger, yakni 1 Februari 2021. (W/ZA)
Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah Terdampak Sejumlah Sentimen Negatif
Comments are closed.