Bank Mandiri Ungkap Penurunan SBDK Belum Optimalkan Serapan Kredit pada Masyarakat
BusinessNews Indonesia – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) pada segmen corporate, ritel, mikro dan konsumsi sebesar 10 hingga 600 basis poin (bps) sejak awal tahun ini akibat pandemi.
Dilansir dari bisnis.com, SBDK kredit korporasi perseroan sebesar 9,85 persen, kredit ritel 9,80 persen, kredit mikro 11,5 persen dan kredit pemilikan rumah (KPR) 10 persen serta kredit konsumsi non-KPR berada di level 11,6 persen.
Wakil Direktur Bank Mandiri, Alexandra Askandar, mengatakan meski SBDK sudah diturunkan, namun hal tersebut dinilai belum berdampak signifikan pada pertumbuhan kredit Bank Mandiri di masa sekarang ini.
Secara konsolidasi, kredit Bank Mandiri yang sudah disalurkan mengalami peningkatan sebesar 3,79 persen menjadi Rp873,73 triliun pada akhir September 2020 secara year on year. Sementara itu, total DPK tumbuh di level 21,2 persen mencapai Rp130 triliunsecara yoy.
Alexandra juga mengatakan bahwa permintaan kredit yang masih rendah menyebabkan penyaluran kredit tidak mengalami pertumbuhan. Padahal, menurutnya, dari sisi likuiditas Bank Mandiri masih memiliki cukup dana untuk disalurkan dalam bentuk kredit.
“Karena memang permintaannya rendah, kalau dari sisi bank likuiditas secara umum masih cukup baik, tetapi demand kredit yang rendah,” katanya seperti dilansir Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Rudi As Aturridha, Corporate Secretary Bank Mandiri, mengatakan bahwa pihaknya mendukung secara penuh komitmen Bank Indonesia dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional melalui pemberian stimulus fiskal dengan menurunkan suku bunga acuan. Hal ini menurutnya, dibuktikan dengan menurunkan SBDK.
Bahkan, berdasarkan keterangannya, pada bulan Oktober lalu SBDK Bank Mandiri pada segmen konsumer telah diturunkan untuk ketiga kalinya seiring penurunan biaya dana.
“Suku bunga kredit sendiri secara periodik kami review dengan mempertimbangkan suku bunga pasar dan biaya dana kami,” terangnya. (ZA)
Baca juga: Digital Mindset & DNA Digital, Kunci Transformasi Human Capital Bank Mandiri
Comments are closed.