Di Tengah Pandemi, IJK Cash Basis Jamkrindo Syariah Tumbuh 114 Persen Per Oktober 2020
BusinessNews Indonesia – Masa pandemi Covid-19 telah melemahkan hingga resesi ekonomi secara global. Namun di sisi lain, performance PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) justru terus tumbuh membaik. Misalnya dalam Imbal Jasa Kafalah (IJK) Cash Basis (premi, asuransi) pada Oktober 2020 ini tumbuh 114 persen dibanding posisi Desember 2019.
“Meskipun situasi ekonomi nasional melemah karena pandemi Covid-19, kami (Jamkrindo Syariah) tetap mampu tumbuh dengan baik. Sebab, selain strategi marketing yang terus berkembang, juga dibantu dengan produk baru (2020) program pemerintah yakni penjaminan modal kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), ujar Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Jamkrindo Syariah Endang Sri Winarni pada acara penjurian Digital Marketing & Human Capital Awards 2020 via Zoom yang diselenggarakan oleh Majalah Business News Indonesia, Jakarta, (12/11/2020).
Hingga Oktober 2020, JamSyar yang merupakan anak perusahaan PT Jamkrindo ini sudah mencatat 382,42 miliar. Sementara pada Desember 2019 mencatat 333,49 miliar. Sedangkan pertumbuhan rata-rata pertahunnya dari 2015 hingga 2020 sebesar 80,50 persen.
Dari volume penjaminan juga tumbuh 92,91 persen (26,74 triliun) pada Oktober 2020 di banding pada Desember 2019 yang hanya 28,78 triliun.
“Jadi kalau volume penjaminan itu rata-rata sepanjang tahun mestinya baru 83 persen, tapi ini sudah 92,91 persen. Ini menunjukkan kinerja kita dalam hal penjaminan terus tumbuh dengan progresif,” ungkapnya.
Aset JamSyar juga terus tumbuh dari tahun ke tahunnya. Kalau di rata-ratakan dari 2015 sampai Oktober 2020 ini tumbuh 39,06 persen per tahunnya. Tahun 2015 total aset JamSyar 288,53 miliar, sedang pada 2019 Rp 1059,61 miliar, dan per Oktober 2020 sebesar Rp 1401,33 miliar.
Begitu pun dengan laba JamSyar mengalami pertumbuhan walau cenderung melandai. Pada 2019 laba JamSyar sebesar RP 36,58 miliar. Sedang per Oktober 2020 naik jadi Rp 37,93 miliar.
Strategi Marketing JamSyar
Pertumbuhan-pertumbuhan kinerja itu tidak lepas dari strategi-strategi yang dilakukan dan dikembangkan baik di tingkatan corporate, marketing, maupun di tingkat human capital.

Endang didampingi Kepala Divisi Maria Ulfa memaparkan materi presentasinya di hadapan dewan juri yang terdiri dari para ahli dan praktisi, yakni Prof, Ir. Haryono MSc., PhD (Associate Professor in Computer Science, School of Computer Binus University), Sofyan Rohidi, MM (Executive Director of Forum Human Capital Indonesia (FHCI)), Dr. Dewi Hanggraeni, SE, MBA, CA, CACP. (Lecturer at Faculty of Economics and Business, University of Indonesia), Priyantono Rudito, Ph.D (Executive Director of Co-Branding at Ministry of Tourism Republic of Indonesia), dan Ir. Irnanda Laksanawan, MSc.Eng(MBM), PhD (Chairman for Digital Marketing & Human Capital Award 2020).
Endang Sri Winarni mengatakan bahwa perusahaan yang mempunyai visi ingin “Menjadi perusahaan penjaminan Syariah terpercaya dan terdepan dalam pertumbuhan bisnis di Indonesia yang mendukung perkembangan perekonomian nasional” terus melakukan pelayanan yang Progresif, sebagaimana tagline-nya (Progresif: profesional, gesit, responsif, syar’i, dan inovatif).
“Kami mempunyai cara perusahaan mempunyai strategi yang agresif dalam meriah pertumbuhan yang berkesinambungan. Yakni melalui tiga tahapan: Pertama pada 2020-2021 fokus pada penguatan daya saing, yakni menguatkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi yang handal dan terintegritas,” terangnya.
Ia juga memaparkan strategi perusahaan pada tahap dua (2022-2023) fokus pada pengembangan daya saing. Dan pada tahap tiga (2024 dan sterusnya) fokus pada pertumbuhan yang berkesinambungan, yakni dalam hal pendapatan dan profit. Itulah roadmap JamSyar tahun 2020-2024.
Adapun strategi dari lini marketing, Endang Sri memaparkan lebih fokus pada pengembangan pasar dan produk melalui penguasaan pangsa pasar.
Strategi marketing JamSyar terus akan menguasai pangsa pasar melalui pelbagai produk dan sebaran jaringan pelayanan. “Pada tahun ini (2020) kita baru memiliki satu kantor pusat, 8 kantor cabang, 6 KUP, dan 11 kantor pemasaran,” jelas Endang.
Selain itu, marketing strategynya adalah mengoptimalkan marketing information system & optimalisasi IT dalam proses penjaminan, peningkatan pangsa pasar dengan menambah pasar baru, peningkatan kualitas layanan untuk menjaga loyalitas konsumen, mempertahankan pertumbu-han melalui profitabilitas, mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan dengan sistem aplikasi, dan melakukan aliansi bisnis dengan cara Co-Guarantee, Co-Branding, dan Re-As.
Terkait dengan aplikasi, JamSyar sudah banyak menggunakannya baik yang didevelop sendiri maupun dari pihak luar. Misalnya aplikasi operasional ICPR. “Ini merupakan aplikasi utama yang kita bikin sendiri untuk digunakan dalam proses bisnis penjaminan. Aplikasi ini output-nya adalah sertifikat penjaminan dan database dari terjamin yang kita jamin,” jelasnya.
Ada juga Aplikasi online system. Melalui aplikasi ini mitra bisa melakukan pengajuan penjaminan untuk produk tertentu dengan nilai kecil dan persyaratan mudah dan simpel. Dari aplikasi ini mitra bisa mendapatkan sertifikat kafalah (jaminan) yang merupakan bukti dari penjamin ke terjamin.
Juga Aplikasi Mobile JamSyar, ini merupakan aplikasi yang menyediakan laporan volume & IJK cash basis Penjaminan secara realtime.
“Ini adalah aplikasi untuk memonitor kinerja marketing JamSyar yang bisa diakses di hand phone. Dengan ini kami day to day atau jam per jam kita bisa melihat perkembangan dari bisnis kami ini,” terangnya.
Strategi Human Capital
Perusahaan penjaminan yang mulai beroperasi resmi pada 7 November 2014 sejak mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-134/D.05/2014 itu kini sudah memiliki 78 karyawan.
Dalam melakukan proses bisnisnya, seluruh karyawan dan manajemen diarahkan untuk mencapai misi perusahaan berikut: Amanah I : Melakukan kegiatan penjaminan Syariah bagi pengembangan entitas bisnis berbasis syariah di Indonesia, Amanah 2 : Memberikan layanan yang luas dan berkualitas tinggi, dan Amanah 3 : Memberikan manfaat kepada stakeholder sesuai prinsip bisnis yang sehat dan berlandaskan syariah.
Untuk lebih terarah dan berjalan sesuai tujuan dan visi misi perusahaan itu, maka dari sisi human capital ditekankan untuk mendalami dan bertindak sebagaimana budaya dan nilai-nilai perusahaan, juga meningkatkan ilmu pengetahuan manajemen.
JamSyar mempunyai budaya “Bekerja dengan MUMTAZ”. Ini merupakan akronim dari Mashlahah (Kemaslahatan), Ukhuwwah (Persaudaraan), Masuliyyah (Responsibilitas), Ta’awun (Kerjasama), Amanah (Kepercayaan), dan Ziyadah (Pertumbuhan).
“Maksud dari istilah itu tak lain adalah bila bekerja haruslah dengan penuh totalitas, tak lupa karena kita perusahaan yang menerapkan nilai-nilai syariah Islam, maka harus segala sesuatunya disertai niat lillahi ta’ala.,” terangnya.
Selain itu juga apa yang dikerjakan itu haruslah mewujudkan kemaslahatan bersama. Melakukan mitra dengan semangat persaudaraan. Bila bekerja tentu menekankan rasa tanggungjawab dan dapat diandalkan. Suka bersinergi dalam menuju kesejahteraan. Mengutamakan amanah yang diberikan. Yang paling penting lagi dalam bekerja adalah selalu berorientasi progresif demi kemajuan perusahaan.
Dengan kata lain, ujung dari strategi yang dilakukan perusahaan dalam human capital itu adalah profitabilitas. Ini akan terwujud bila perluasan pangsa pasar, kualitas jaringan dan layanan, produktifitas pegawai, dan pemanfaatan IT bisa beriringan dengan baik dan stabil.
Ini artinya, perusahaan sudah menyiapkan human capital sejak masa recruitment, ada proses promosi dan mutasi jabatan, ada metode-metode dalam mengembangkan organisasi baik dalam bentuk pelatihan atau acara-acara lainnya. Termasuk juga untuk meningkatkan performa karyawan itu dibarengi dengan kompensasi dan benefit yang sesuai.
Terkait dengan kinerja JamSyar dari waktu ke waktu menunjukkan performa yang baik. Ambil contoh hingga per Oktober 2020 ini, Jamkrindo Syariah sudah melakukan penjaminan kepada terjamin sebesar 26.738,14 miliar dalam 14 produk bersama 35 perusahaan mitra. Penjaminan itu antara lain dilaksanakan bersama PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BTN Unit Usaha Syariah, PT Bank Jatim Tbk Unit Usaha Syariah, PT Bank Jateng Unit Usaha Syariah, PT Bank BTPN Syariah, dan PT Bank Maybank Indonesia Unit Usaha Syariah. (ed.AS/businessnews.co.id).
Comments are closed.