NCC 2024

Gelar Public Lecture Maba UI As-Syafi’iyah, Dirut BNI Syariah Ajak Milenial Jadi Entrepreneur

BusinessNews Indonesia –BNI Syariah bersama Universitas Islam (UI) As-Syafi’iyah menggelar public lecture secara online dalam rangka orientasi mahasiswa baru (maba) dengan tema Peranan Perbankan Syariah untuk Pebisnis Pemula Milenial Era Industri 4.0 di Masa Pandemi COVID-19. Pada kesempatan itu, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menekankan dan mengajak generasi milenial pentingnya jadi entrepreneur.

Indonesia sangatlah berpotensi menjadi sentral industri halal dunia, maka dari itu generasi milenial harus ikut aktif menggarap potensi ini, yakni salah satunya dengan menjadi enterpreneur.

Abdullah Firman Wibowo menekankan kepada para peserta public lecture itu bahwa dalam membangun bisnis haruslah memiliki starter pack, di antaranya niat yang baik, produk yang bermanfaat, kolaborasi dan sinergi, fighting spirit, dan pengelolaan keuangan secara prinsip syariah.

“Milenial sangat dekat dengan teknologi, oleh karena itu dengan adanya tren industri 4.0, pebisnis juga harus mengoptimalkan teknologi dan digitalisasi untuk berkembang”, ujarnya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima businessnews.co.id, Bekasi, (06/10/2020).

Firman juga menjelaskan bagaimana kondisi dunia saat ini yang sedang mengalami turbulensi, uncertain (ketidakpastian), novel (sesuatu yang besar), ambiguous (ketidakjelasan) dan yang seterusnya. Oleh karena itu, milenial harus dapat menghadapi tantangan tersebut dengan terus bertransformasi, berinovasi, dan kolaborasi. 

Melalui webinar ini, BNI Syariah juga ingin mengedukasi milenial mengenai perbankan syariah. Hal ini karena tingkat literasi perbankan syariah di Indonesia masyarakat masih rendah, tercermin dari Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah Indonesia masing-masing 8,9% dan 9,1%.

“Untuk itu, kami berinisiatif untuk datang ke universitas dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi mengenai bisnis keuangan syariah,” kata Abdullah Firman Wibowo. Salah satu penyebab literasi dan inklusi keuangan syariah masih rendah karena umur perbankan syariah yang relatif masih muda yaitu baru sekitar 20 tahun.

Menurut Firman, bagaimanapun caranya, kita harus percaya dan semangat terus untuk memajukan ekonomi syariah. Sebab ekonomi syariah sangat baik bagi pelakunya juga bagi bangsa. Di dalamnya sangat menjunjung tinggi transparansi dan mengandung 4 prinsip yaitu halal, berkah, bernilai tambah, serta hasanah. Itu pula lah yang menjadi landasan BNI Syariah dalam menjalankan kegiatan bisnisnya selama ini.

Adapun Direktur Komunikasi Universitas Islam As-Syafi’iyah, Dedy Miing Gumelar dalam sambutannya mengatakan Universitas Islam As-Syafi’iyah merupakan salah satu universitas yang memadukan antara ilmu pengetahuan dengan agama. “Ilmu dan agama merupakan dua hal tidak bisa dipisahkan,” kata Tubagus Dedi Suwendi Gumelar.

Dalam acara ini, BNI Syariah memberikan bantuan sosial berupa beasiswa sebesar Rp100 juta bagi mahasiswa mahasiswi yang hafidz quran. Selain itu, untuk penanya terbaik BNI Syariah juga memberikan hadiah sebesar Rp2,5 juta.

Dalam webinar yang dihadiri lebih dari 500 peserta, hadir Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah, Masduki Ahmad; Wakil Rektor I, Iffah Budiningsih; Wakil Rektor II, Heri Sukamto; Direktur ITC dan Career Center Universitas Islam As-Syafi’iyah, Bambang Haryanto; Direktur Komunikasi Universitas Islam As-Syafi’iyah, Tubagus Dedi Suwendi Gumelar; Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah, Dailami Firdaus. Dari BNI Syariah hadir Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; Pemimpin Wilayah Jabodetabek Plus BNI Syariah, Azizah Saleh; dan Pemimpin BNI Syariah Cabang Bekasi, Zulfahmi AR. (ed.AS/businessnews.co.id/rilis).

Comments are closed.