NCC 2024

Transformasi Ala Pengusaha Batik, Semasa Pandemi Beralih ke Masker dan Daster

BusinessNews Indonesia – Sejak pandemi, banyak sekali perubahan di berbagai sektor bisnis. Termasuk di sektor fashion. Dalam hal ini, pengusaha batik pun turut mendapatkan imbasnya.

Selama beberapa bulan berjalan, pengusaha batik memang melakukan beberapa transformasi dan inovasi. Sebagaimana yang diwartakan oleh detikcom, Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Komarudin Kudiya menyebut saat ini banyak pengusaha batik beralih ke masker dan daster.

“Sekarang ya biar bertahan kita produk batiknya jadi masker, lumayan lah banyak yang beli juga. Lalu, kawan-kawan di Pekalongan itu banyak juga bikin daster, ini produk daster tinggi banget penjualannya,” ungkap Komarudin Kamis (1/10/2020).

Komaruddin bahkan menceritakan bahwa penjualan daster batik meningkat 50%. Mayoritas produk yang dijual pun di bawah Rp 100 ribuan.

“Daster penjualannya meningkat di atas 50%, dari normal misalnya menjual 100, ini bisa 150 per minggu. Mereka jual di kisaran di bawah seratus ribu, yang bagus Rp 200 ribuan,” paparnya.

Inovasi ini dinilai muncul karena banyak aktivitas masyarakat di rumah. Sehingga, meskipun bekerja, penggunaan pakaian sederhana menjadi pilihan utama.

Sementara itu, dilansir dari CNBC Indonesia pada bulan Juli lalu, tepatnya pada Selasa (14/07/2020), Ketua Bidang Usaha dan Pameran Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Romi Oktabirawa mendorong para pengusaha untu menerapkan transformasi bisnis batik digital.

Pihak APPBI saat ini juga tengah membentuk sebuah marketplace khusus menjual batik. Nama platform ini wastra.id

“Kita lagi kumpulin tenant-nya dulu, kan ini mesti diberikan pembekalan juga kawan-kawan pengusaha buat jualan online,” pungkasnya. (ZA)

Comments are closed.