NCC 2024

Ikuti Penjurian GRC Award 2020, Performa Geo Dipa Energi Kian Membaik

BusinessNews Indonesia – Dengan tetap mengakui bahwa di bagian sana sini masih ada kakurangan, namun secara keseluruhan performa perusahaan energi geothermal ini lambat laun terus membaik. Hal itu terlihat dari materi yang dipaparkan oleh Deni R. Purwana selaku Asisten Direktur Risk Management kepada Dewan Juri GRC and Performance  Excellence Award 2020 yang diselenggarakan Majalah BusinessNews Indonesia melalui Zoom di Jakarta, (20/07/2020).

“Setelah sekian tahun terlilit masalah hukum, yang menyebabkan performa Geo Dipa merosot, kini, setidaknya selama tiga tahun terakhir, performa perusahaan bisa dikatakan  terus membaik. Walaupun tentu banyak hal yang harus dibenahi,” ujar Deni dihadapan Dewan Juri yang antara lain: Dr. Dewi Hanggraeni, SE, MBA, CA, CACP. (Deputy Chairperson, Advisory Board of the Indonesian Risk Professional Association), Ir. Taufik Hakim, Msc (Risk Management and Compliance Director at PT Bank Banten Indonesia Tbk), Raharjo Satrio Unggul, SE. (Risk Certification Board Committee/ Badan Sertifikasi Manajemen Risiko), dan Dr. Ir. Haryono Soeparno, MSc (Associate Professor in Computer Science, School of Computer).

Perusahaan yang baru saja ulang tahun ke-18 pada 5 Juli 2020 lalu ini memiliki tekad yang kuat untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya demi meningkatkan keseimbangan hidup yang lebih baik dengan udara yang lebih segar dan berkelanjutan. Ini sesuai dengan visinya yang ingin ‘menjadi Perusahaan Energi Geothermal yang andal dan terpercaya melalui Insan Geodipa, Keunggulan Operasional dan Pertumbuhan yang Berkesinambungan’.

Jadi PT Geodipa Energi ini terus memfokuskan kinerja untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan agar lebih cepat dan tentunya berkesinambungan dalam mencapai tujuan bisnis. Juga mengoptimalkan produktivitas melalui operasional yang unggul dan Total Quality Management (“TQM”). Menyediakan lingkungan yang terbaik bagi insan berprestasi, profesional, dan unggul. Serta selalu mendukung Program Pemerintah dalam penyediaan listrik tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan. Itulah yang menjadi misi perusahaan yang kini memiki aset kurang lebih 4 triliun tersebut.

“Visi dan Misi perusahaan itu terus dijadikan arahan atau barometer capaian kinerja perusahaan dengan terus menciptakan budaya atau nilai-nilai Light dalam setiap diri Insan Geo Dipa. L I G H T berarti = Learning (Pembelajar) – Integrity (Integritas) – Goal Oriented (Berorientasi pada Hasil) – Honour (Saling Menghormati) – dan Teamwork (Kerja Sama),” terang profesional asal KPK itu.

Adapun terkait performa yang terus membaik itu dilihat dari Governance Risk and Compliance (GCG)-nya yang selaras dengan hukum yang ada, seperti : Governance (GCG) sesuai PerBUMN No. PER01/MBU/2011 dan PMK No. 88/PMK.06/2015; Risk Management sesuai ISO 31000; dan Control sesuai dengan COSO IC13. “Lagi-lagi ini dalam penerapnnya kami masih terus berusaha untuk maksimal, namun sangat butuh bantuan dan dorongan dari pelbagai pihak,” pintanya.

Dari sisi asesmen Good Corporate Governance (GCG) yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam setiap tahunnya terus mengalami pertumbuhan yang positif. Capaian nilai secara keseluruhan (total) pada tahun 2017 sebesar 75,97 persen, tahun 2018 naik menjadi 78,54 persen , dan terus meningkat pada 2019 dengan nilai 81,62 persen.

Begitupun dengan kebijakan risk managementnya sudah menerapkan dari peraturan dan tata kelola yang ada. Misalnya mengadopsi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88/PMK.06/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perseroan (Persero) Di Bawah Pembinaan Dan Pengawasan Menteri Keuangan. Dengan ini ditekankan kepada seluruh Direksi PT Geo Dipa Energi (Persero) agar mengelola serta menangani risiko-risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.

“Penerapan manajemen risiko di PT Geo Dipa Energi (Persero) dilakukan, salah satunya, dengan cara mengimplementasikan Penilaian Risiko (Risk Assessment) melalui tahapan proses identifikasi, analisis, evaluasi, perencanaan mitigasi, review dan monitoring secara menyeluruh di setiap divisi Kantor Pusat, Unit Patuha, Unit Dieng dan Project penugasan langsung pemerintah,” terangnya.

“Adapun Laporan Profil Risiko PT Geo Dipa Energi tahun 2020 telah disusun berdasarkan hasil Penilaian Risiko yang dilakukan secara menyeluruh untuk pengusulan program OPEX non rutin dengan nilai di atas Rp 500.000.000. Untuk CAPEX di setiap Kantor Pusat, Unit Patuha, Unit Dieng dan Project telah melalui tahapan proses identifikasi, analisis, evaluasi, perencanaan mitigasi Risiko, review dan monitoring yang diikuti dengan proses komunikasi dan koordinasi secara berkesinambungan yang dilaksanakan pada bulan November – Januari 2020,” ujarnya kemudian.

Sedangkan berkaitan dengan compliance, Geo Dipa selalu menekankan integeritas individu insan Geo Dipa dan dari sisi organisasinya. Terkait asesment, pihaknya selalu melakukan penilaian objektif terkait aspek psikomotorik (perilaku) atas pengalaman integritas individu secara riil. Pendekatan yang digunakan untuk mengukur itu antara lain melalui:

Track Record (penelusuran pola perilaku individu dalam bekerja baik di tempat bekerja saat ini maupun sebelumnya). Background Checking (penelusuran pola perilaku dalam bekerja dari pihakpihak yang pernah berinteraksi dengan individu). Lifestyle Checking (pengujian atas kesesuaian Wealth Report dengan kenyataan dan kewajaran gaya hidup dibandingkan dengan penghasilan). Adapun metode yang dipakai adalah dengan cara menganalisis dokumen historis, in-depth interview dan observasi.

Dalam waktu dekat ini, Geo Dipa sudah bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) untuk mengerjakan projek penugasan pengkajian dan pengeboran di Sumatra dan Jailolo, Maluku Utara. Ini kaitannya dengan Geo Dipa, selain sebagai BUMN juga sebagai special mission vehicle (SMV) yang bertugas memanfaatkan energi panas bumi menjadi tenaga listrik.  

Sedangkan terkait teknologi digital yang berperan untuk mendukung performa bisnisnya, Geo Dipa akan terus mencari terobosan baru yang lebih pas dengan karakter bisnisnya. “Kedepannya, (setelah disinggung Dewan Juri soal Inovasi Digital yang kurang) kami akan terus mengembangkan dari sisi teknologi digitalnya, tak hanya pada ICT saja, melainkan masukan para dewan juri itu, misalnya untuk tak hanya mengejar capital base, tapi pelan-pelan kami akan menjadikan perusahaan ini sebagai teknologi base,” pungkasnya. (ed.AS/businessnews.co.id)

Comments are closed.