Penjurian GRC and Performance Exellence Award 2020: Tanamkan Budaya GRC ‘Prinsip 46’, Inovasi BNI Jangkau hingga Luar Negeri
BusinessNews Indonesia – Dalam rangka penanaman budaya Governance, Risk, dan Compliance (GRC), PT Bank Negara Indonesia (BNI) terapkan prinsip 46 sebagai corporate culture-nya. Hal ini disampaikan oleh Tim presentator BNI dalam penjurian Governance, Risk, dan Compliance (GRC) and Performance Exellence Award 2020 secara online pada Rabu, 15/07/20.
Event ini diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia yang bekerjasama dengan CEO Forum, serta didukung oleh para pakar dan professional bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, CT, Riset & Inovasi serta Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2020, serta dukungan dari beberapa perusahaan konsultan GCG dan Manajemen Risiko serta Manajemen Kepatuhan.
Sebelum penjurian berlangsung, Adi Sulistyowati selaku Direktur Layanan dan Jaringan PT BNI mengapresiasi atas terselenggaranya event tahunan ini. “Dengan adanya event ini, kami berharap agar mampu meningkatkan tata kelola perusahaan dan bersinergi dengan baik,” ungkapnya.
Kemudian dalam presentasinya, tim BNI melalui Sigit Prastowo, Direktur Keuangan PT BNI memaparkan kinerja bisnis BNI. Ungkapnya bahwa selama 2015 hingga 2019 BNI mampu menjaga pertumbuhan bisnis yang stabil, sehat dan berkelanjutan. Hal ini ditinjau berdasarkan peningkatan profitabilitas, pertumbuhan pendapatan Bunga Bersih/NII yang stabil, pertumbuhan perndapatan Non-Bunga yang kuat dan kualitas kredit yang semakin baik.
Sementara Bob Tyasika Ananta selaku Direktur Human Capital dan Kepatuhan memaparkan berbagai kebijakan dan implementasi GRC di BNI. Ungkapnya, Framework GRC di tubuh perusahaan BNI (Persero) ini diimplementasikan secara terintegrasi. Roadmap implementasi GRC sejak 2018 hingga 2020 ini telah melalui konsep dasar pelaksanaan seperti best practice, benchmarking dan pelatihan. Kemudian telah melalui juga penyusunan kerangka GRC BNI. 2019 lalu juga sudah mulai implementasi, sosialisasi dan internalisasi GRC di perusahaan. Hingga saat ini, pelaksanaan GRC juga semakin ditingkatkan.
Kembali pada corporate culture BNI ‘Prinsip 46’¸ penanaman budaya GRC ini meliputi lima aspek. Pertama, pembudayaan mindset lebih cepat, tepat, hemat & handal. Kedua, penanaman jiwa korsa swadharma bakti negara. Ketiga, memiliki tujuan the most profitable financial services. Keempat, berperilaku sesuai kode etik BNI. Kelima, bertindak sesuai asas kepatuhan, GCG, & Manajemen risiko.
Tidak hanya itu, BNI juga membuat berbagai inisiasi dan terobosan. Terobosan ini meliputi digital process business seperti Smart CA, Mobil Banking Tunai, Digital Opening Acount (DOA). Kemudian terobosan untuk Risk Management seperti integrated decision automated System (IDEAS), internal rating dan lainnya. Sementara untuk compliance terdapat terobosan seperti Anti Money Laundry Systems, Compliance Management Information System (CIMS), Anti Fraud System dan lainnya. Tentu masih ada banyak lagi terobosan dan inovasi lainnya, termasuk juga dalam penanganan Covid 19 tahun 2020 ini.
Kemudian, BNI juga memiliki misi untuk memperkuat pelayanan internasional serta mempermudah transaksi nasbah global. Seperti yang mafhum diketahui, BNI telah memiliki kantor cabang di berbagai negara seperti di Singapore, Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, New York, Yangon dan Seoul.
Hadir sebagai dewan juri dalam acara ini diantaranya, Dr. Dewi Hanggraeni, SE, MBA, CA, CACP (Deputy Chairperson of the Indonesian Risk Professional Association), Alan Yazid, BB, MBA (Working Group Governance Risk and Compliance member for Banking Industry, OJK), Dr. Pandu Patriadi, SE, MBA, MH (Chairman of Indonesian Multidisiplinary Doctoral Forum (FDM-I), Ir. Taufik Hakim, Msc (Risk Management and Compliance Director at PT Bank Banten Indonesia Tbk), Dr. Ir Haryono Soeparno, MSc (Associate Professor in Computer Science, School of Computer). (ZA)
Comments are closed.