Kementerian Kominfo Dorong Digitalisasi Potensi Budaya
BusinessNews Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) melalui Staf Ahli Kominfo, Basuki Agus Suparno, mengatakan bahwa pihaknya mendorong pengembangan ekonomi digital kreatif dengan potensi budaya.
Salah satunya seperti keris, yang merupakan warisan budaya asli Indonesia dan berpotensi menjadi salah satu pendongkrak ekonomi yang besar dalam konteks kepariwisataan.
“Kalau kita membicarakan tentang keris sebagai warisan seni budaya bangsa yang mendunia, itu bisa masuk ke dalam 16 sektor ekonomi kreatif. Jadi ada sekitar 16 sektor ekonomi kreatif diantaranya arsitektur, musik, fashion, desain, kriya, kuliner, fotografi, dan sebagainya,” katanya seperti dikutip dari Republika (14/12).
Keris bisa digunakan untuk melakukan nation branding, termasuk persoalan otentikasi yang bisa diumumkan kepada dunia internasional bahwa keris berasal dari indonesia.
Baca juga: Begini Kabar Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya!
Keris dapat dijadikan sebagai sebuah simbol promosi budaya di Indonesia, misalnya dia mencontohkan dengan menampilkan visual tentang Keris pertama kali di Museum Penerangan Kemkominfo yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Artinya keris bisa dikemas secara menarik, bahwa informasi mengenai keris itu bagaimana kemudian didesain dan bisa dipresentasikan secara 3 dimensi dan narasinya bisa dibangun. Pesan-pesan tentang keris sebagai objek informasi bisa dalam bentuk film, foto, video, animasi, dan platform-platform lain,” ujar Basuki.
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, turut menekankan optimalisasi era digital sebagai momentum melestarikan eksistensi budaya bangsa seperti keris yang memiliki otentikasi yang sangat tinggi bagi bangsa.
“Coba bayangkan kalau misalnya ada sebuah keris yang memang adalah warisan dari para leluhur dan nenek moyang kita yang termasyhur, kemudian karena tidak terdokumentasikan dengan media digital yang baik bisa jadi ada orang lain mengklaim keasliannya. Saya kira teknologi digital ini akan sangat mampu menilai itu semuanya,” tegasnya.
Sebagai informasi bahwasanya pada 2005 lalu keris Indonesia telah diakui UNESCO sebagai warisan tutur dan tak benda untuk kemanusiaan. Pengakuan tersebut mengandung konsekuensi logis untuk melakukan berbagai usaha pelestarian budaya keris.
“Kenapa untuk kemanusiaan dan kenapa tutur dan tak benda, karena keris ini merupakan budaya tradisi yang bersifat nunggak semi, yaitu mewarisi, meneruskan, melanjutkan dan mengambil spirit dari gaya-gaya kehidupan pada zaman sebelumnya, dikembangkan lagi pada zaman tersebut,” ujar salah atu Kurator Keris tanah air, Hery Suryo Wibowo.(W/ZA)
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Dana PEN Sudah Digunakan Rp440 Triliun
Comments are closed.