PB IDI Dukung Pelibatan Influencer dan Tokoh Masyarakat dalam Vaksinasi
BusinessNews Indonesia – Dokter Halik Malik, Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mendukung langkah pemerintah melibatkan berbagai tokoh publik termasuk influencer untuk menjadi penerima pertama vaksin Covid-19.
Hal tersebut, kata dia, merupakan contoh baik yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo dan Raffi Ahmad bersama tokoh-tokoh lain sebagai penerima pertama vaksin agar dapat menggerakkan kepercayaan masyarakat untuk ikut menjalani vaksinasi dalam upaya menghentikan pandemi.
“Jadi bahwa presiden dan tokoh masyarakat kemudian influencer itu memiliki otoritas, memiliki pengaruh dan juga kekuatan untuk menggerakkan seluruh komponen masyarakat lainnya untuk bersama-sama menyukseskan vaksinasi Covid-19 ke depan,” kata dr. Halik, dikutip dari Republika (14/1).
Baca juga: Perpadi Klaim Beras Vietnam Akan Tiba Beberapa Hari ke Depan
Kesediaan Jokowi dan Raffi Ahmad menjadi penerima vaksin pertama merupakan bukti bahwa vaksin Covid-19 aman dan halal dan menepis segala isu dan informasi tidak benar yang selama ini banyak beredar bahwa vaksin Covid-19 tidak halal dan dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
“Tentu ketika pemimpin dan para tokoh di masyarakat menunjukkan secara langsung bahwa vaksinasi Covid-19 ini aman dan halal, sudah bisa digunakan, itu mampu menjawab keraguan yang ada di masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu pula, Halik berharap bahwa vaksinasi yang berlangsung pada Rabu lalu itu dapat menjadi langkah awal yang bagus untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang kebal terhadap virus Corona.
“Semoga kegiatan vaksinasi ke depan bisa berjalan lancar dan sukses sampai mencapai tujuan utama vaksinasi Covid-19 supaya tercapai kekebalan secara menyeluruh di masyarakat,” harapnya.
Setelah menjadi salah satu penerima vaksin pertama di Istana Kepresidenan, Raffi Ahmad menyampaikan pesan agar masyarakat tidak takut untuk divaksin Covid-19.
“Apa yang perlu ditakutin? Vaksin baik untuk kita, untuk keluarga dan untuk Indonesia,” kata Raffi. (W/ZA)
Baca juga: Setelah Divaksin Ada kemungkinan Masih Bisa Terkena Covid-19, Kenapa?
Comments are closed.