Bank Mandiri Beri Pinjaman Kapuas Prima Coal 96 juta dolar AS

Jakarta, BusinessNews Indonesia – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk resmi menandatangani perjanjian kredit valas dengan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC). Perjanjian ini akan membantu ZINC membiayai operasional perusahaan serta mendukung modal kerja senilai 96 juta dolar AS.

Dari seluruh pinjaman yang diberikan, mayoritas akan digunakan sebagai kebutuhan modal kerja serta belanja modal ZINC. Belanja itu bertujuan untuk menambah kapasitas produksi sektor pertambangan mineral yang digarapnya. Selain itu, tercatat Bank Mandiri turut memberikan tambahan pinjaman non tunai yang jumlahnya mencapai 14 juta dolar AS.

Helmy Afrisa Nugroho, SVP Corporate Banking Bank Mandiri, menuturkan bahwa kerja sama itu adalah salah satu strategi perseroan dalam mendukung industri pertambangan. Melalui kerja sama itu, diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi ke depan.

“Dukungan ini menjadi bukti realisasi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan utama. Yang diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi ke depan.” Kata dia dalam keterangan resmi (30/6)

Bank Mandiri, kata dia, ke depannya akan terus menggali potensi kredit sektor-sektor prospek positif lainnya. Sektor itu seperti Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perkebunan sawit dan minyak kelapa sawit atau CPO hingga energi serta konstruksi.

Pihak lain, Direktur Pengembangan Usaha ZINC, Evelyn Kioe, memaparkan bahwa sebagian dana perjanjian kredit itu akan digunakan untuk memperkuat sisi produksi perusahaan. Diantaranya untuk melakukan investasi infrastruktur penambangan demi menambah kapasitas produksi.

Salah satu bentuk investasi yang dilakukan yaitu pembangunan smelter yang berada di Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Pembangunan smelter itu direncanakan akan memasuki tahap commisioning kuartal tiga tahun ini. Nantinya, ketika sudah jadi maka akan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia.

“Kami berharap dengan perjanjian kredit ini dapat memacu produksi sesuai dengan target sebelumnya. Dan target penyelesaian smelter milik ZINC dapat berjalan baik sejalan dengan program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah Indonesia.” ungkap Helmy. (W/ZA)

Comments are closed.