Kinerja Holding Perkebunan Nusantara Moncer, Kenaikan Laba Bersih Mencapai 227,81%
BusinessNews Indonesia – Kinerja perusahaan PTPN Group kian membaik, seiring langkah transformasi dalam pengelolaan manajemen Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Salah satu bukti kemoncerannya yaitu kenaikan laba bersih yang mencapai 227,81%.
Selain berhasil meningkatkan laba bersih, holding Perkebunan Nusantara juga menyelesaikan restruktursisasi hutang senilai Rp. 41 trilliun, dan berhasil diluncurkannya brand ritel premium NUSAKITA.
“Hal ini terlihat dengan kenaikan laba, penyelesaian restruktursisasi hutang senilai Rp. 41 trilliun, dan berhasil diluncurkannya brand ritel premium NUSAKITA. Dari sisi perbaikan kinerja ditandai dengan kenaikan laba bersih sebesar 227,81% senilai Rp 1,45 Trilliun atau naik 2 kali lipat lebih dari tahun lalu yang sebelumnya rugi sebesar Rp 1,1 Trilliun (yoy), bahkan setelah 2 tahun berturut-turut mengalami kerugian. Selain laba, Revenue PTPN Tumbuh 36,37% mencapai Rp 21,26 Triliun atau tumbuh sebesar 36,37% (yoy) di atas pencapaian tahun lalu,” tulis akun Instagram resmi @ptpniii, Sabtu (28/08).
Atas kinerja ini, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengapresiasi Holding Perkebunan Nusantara. Secara khusus, Arya juga memuji langkah Holding PTPN menerapkan teknologi digital, bahkan sudah berhasil menembus tingkat maturitas level 4.
“Bayangkan, selama ini kan citra PTPN adalah perusahaan tradisional. Kini, PTPN masuk ke level teknologi digital dengan maturitas level 4. Hanya ada tiga BUMN lho, yang masuk level itu. Salah satunya PTPN ini,” ucap Arya, mengutip dari @ptpnvii.
Holding PTPN juga berhasil menggondol Digital Technology Award 2021 melihat upaya Holding PTPN menerapkan teknologi digital, antara lain berupa pemanfaatan drone dengan teknologi Electric Virtual Take Off Landing (E-VTOL) untuk pengambilan foto udara di lingkungan PTPN Group. Perusahaan juga menerapkan pengembangan Agronow sebagai knowledge management, fleet management dan automatic tank control menggunakan Internet of Things (IoT), dan investasi untuk membangun ekosistem digital di sisi suplai berbasis crowfunding. (Ed.ZA)
Baca juga: Menkes Tegaskan Vaksin Tidak Membuat Manusia Kebal Covid-19
Comments are closed.