NCC 2024

Khawatir Pandemi Baru, Indonesia Mulai Waspadai Virus Nipah dari Malaysia

BusinessNews Indonesia – Pandemi Covid-19 yang belum selesai kini diperparah dengan merebaknya Virus Nipah dari Negeri Jiran, Malaysia. Berdasarkan informasi yang terhimpun, virus ini memiliki fatality rate yang lebih tinggi yaitu rata-rata 75 persen.

Pemerintah kini mulai mewaspadai virus tersebut agar tak masuk ke tanah air. Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengeluarkan imbauan kepada warga agar waspada terhadap ancaman virus tersebut. Karena mengingat kedua wilayah berbatasan secara langsung.

Mohammad Bisri, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, seperti dikutip dari Republika (1/2), menjelaskan, virus nipah telah ditemukan pada tahun 1998 lalu. Saat itu, virus tersebut itu  menyebabkan wabah di Malaysia.

Penamaan nipah karena virus tersebut berasal dari sebuah desa di Malaysia, yang bernama Sungai Nipah. Virus tersebut diketahui merebak diantara peternak babi yang terinfeksi dari kelelawar. Demi menghentikannya, maka pemerintah Malaysia melakukan pemusnahan asal pada sekitar sejuta babi pada 1999 lalu.

Virus Nipah Belum Ada Vaksin

Permasalahannya adalah hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat mengatasi virus tersebut. Kini pemerintah waspada karena virus tersebut berpotensi menyebar ke Indonesia. Khususnya melalui perantara hewan ternak babi dan kelelawar pemakan buah yang bergerak dari Malaysia.

“Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera. Atau melalui perdagangan babi ilegal dari Malaysia ke Indonesia,” ungkap Bisri.

Bisri pun mengingatkan agar masyarakat terutama anak-anak untuk tidak memakan buah bekas gigitan kelelawar, seperti mangga dan jambu. Selain itu, ketika membeli buah-buahan di pasar, maka harus mencuci dengan bersih dahulu sebelum dikonsumsi.

“Virus nipah memang belum dilaporkan terjadi di Indonesia, khususnya Kepri. Tapi kita wajib waspada, apalagi WHO menyatakan kalau virus ini berpotensi jadi pandemi,” tambahnya.

Bisri turut mengajak semua pemangku kepentingan seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Karantina Pertanian agar memperketat arus lalu lintas. Baik untuk penumpang atau barang di pintu masuk Kepri demi memastikan virus tak masuk tanah air.

“Mereka gerbang terdepan untuk menjaga agar virus apapun dari luar negeri tidak masuk ke daerah kita,” tutupnya. (W/ZA)

Baca juga: Masalah Merger, Gojek Pilih Fokus Ekspansi Bisnis ke Luar Indonesia Tahun Ini

Comments are closed.