Bank DBS Indonesia Rayakan World Food Day 2025 Bersama Mitra

Jakarta, businessnews.co.id – Sekitar 638 hingga 720 juta orang di dunia masih menghadapi kelaparan pada 2024 merujuk pada laporan State of Food Security and Nutrition in the World (SOFI). Di Indonesia, meskipun prevalensi kerawanan pangan menurun dari 2022 ke 2023, masih tercatat 4,5 persen kerawanan pangan sedang dan berat di tahun 2023. Dalam rangka memperingati World Food Day 2025 dengan tema “Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik”, Bank DBS Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui semangat kolaborasi bersama berbagai mitra.

Sebagai bagian dari visi menjadi Best Bank for a Better World, Bank DBS Indonesia percaya bahwa masa depan pangan yang berkelanjutan hanya dapat terwujud melalui kerja sama lintas sektor antara sektor keuangan, pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat luas. Melalui berbagai inisiatif pembiayaan hijau, dukungan terhadap startup agritech, serta program sosial bersama DBS Foundation, Bank DBS berperan aktif dalam membangun sistem pangan yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing.

Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, “Tema Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik merefleksikan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan akses pangan yang adil dan berkelanjutan bagi semua. Sebagai bank yang berkomitmen pada prinsip ESG, kami ingin berperan sebagai katalis dalam memperkuat rantai pasok pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, menggerakkan ekonomi hijau di sektor agrikultur, serta meningkatkan akses pangan bernutrisi yang merata. Inilah wujud nyata pilar keberlanjutan kami, Impact Beyond Banking.”

Sejalan dengan pesan global Hari Pangan Sedunia tahun ini, Bank DBS Indonesia terus mendorong kerjasama, inovasi dan pembiayaan berkelanjutan, diantaranya melalui:

  • Program FEAST (Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation) bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial. Program FEAST! membekali petani dengan praktik pertanian cerdas iklim, literasi keuangan, dan pengetahuan nutrisi. Sebanyak 40 village champions telah dilatih untuk mendampingi 1.600 petani skala kecil (50 persen perempuan petani) di 8 kabupaten di Flores, Mereka belajar di 50 sesi sekolah lapang iklim dan menguji coba metode pertanian cerdas iklim di kebun pangan percontohan (demonstration farm plot). Selain itu, program ini memberikan edukasi pangan bernutrisi pada 4.000 keluarga petani untuk meningkatkan pengetahuan dan status gizi mereka. Program ini akan berkembang hingga ke seluruh kabupaten di Flores dalam 2-3 tahun ke depan.
  • Pembiayaan hijau dalam bentuk blended finance untuk Adena Coffee guna membina petani kopi dan meningkatkan produksi biji kopi secara berkelanjutan dan mengembangkan perangkat lunak untuk mendukung kepatuhan terhadap EUDR (European Deforestation Regulation). Selain itu Adena Coffee akan mendirikan Pusat Produksi dan Pelatihan Serbaguna dengan membangun fasilitas Wet Mill dan fermentasi baru untuk melatih petani dalam penerapan metode pengolahan basah dan fermentasi yang tepat, guna memastikan hasil panen yang konsisten dan berkualitas tinggi; serta menyelenggarakan enam sesi capacity building bagi 500 petani kopi skala kecil di Gayo, Flores, Bali, dan Jawa Barat.
  • Program Food Rescue Warrior yang berkolaborasi dengan FoodCycle Indonesia dan DBS Foundation. Sejak Januari 2024 hingga September 2025 program ini berjalan, sebanyak 1,36 juta kg surplus makanan telah terselamatkan dari 155 mitra hotel, restoran, dan perkebunan. Dari surplus makanan ini, lebih dari 600 ribu kg adalah makanan layak yang dikemas menjadi lebih dari 3 juta paket makanan untuk 128 ribu penerima manfaat. Program ini berhasil mengurangi kerawanan pangan dari 77 persen menjadi 36 peren dalam waktu 17 bulan berdasarkan survei FoodCycle kepada sampel penerima manfaat. Selain itu, lebih dari 700 ribu kg limbah makanan dikelola menjadi pakan ternak dan pupuk kompos di urban farm yang dikembangkan dalam program ini. Edukasi tentang sistem pangan sirkuler juga diberikan secara aktif kepada masyarakat di urban farm demi meningkatkan kesadaran tentang ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan, namun pengelolaan limbah makanan (food waste) pun menjadi sangat penting bagi keberlanjutan pangan.

  • Magalarva, perusahaan berdampak sosial penerima DBS Foundation Grant 2023 telah berhasil memberikan dampak signifikan pada pengelolaan limbah makanan dalam kurun dua tahun terakhir, yakni volume pengolahan limbah makanan naik hingga mendekati pengolahan 000 ton per tahun atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini juga berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca (ghg) sejumlah 9.000 ton.

Founder & CEO Magalarva Rendria Labde, “Sejak bermitra dengan DBS Foundation, kami dapat mempercepat transformasi sistem pengelolaan limbah. Kini kami mampu meningkatkan kapasitas pengolahan limbah makanan hingga 66 persen, meningkatkan efisiensi melalui unit pemilahan limbah dan armada operasional baru, serta membuka peluang ekspor ke lebih banyak negara. Dampaknya terasa, baik bagi lingkungan maupun ekonomi.”

Dengan semangat Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya dalam menciptakan dampak demi masa depan yang lebih baik, di mana setiap individu dapat menikmati pangan yang cukup, sehat, dan berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai DBS Foundation, kunjungi laman ini dan Instagram @dbsfoundationid.

Comments are closed.