NCC 2024

BSI Optimistis Pertahankan Kinerja Positif dengan Empat Strategi Utama

Businessnews IndonesiaPT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tetap optimistis dalam mempertahankan kinerja positif yang telah dicapainya sejak berdiri pada Februari 2021. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, yang menyebutkan bahwa perusahaan telah menyiapkan empat strategi utama untuk menjaga momentum pertumbuhan di masa mendatang.

Strategi pertama yang diungkap Anton adalah memperluas cakupan pasar BSI. Untuk mewujudkannya, BSI menargetkan dua segmen utama, yakni generasi muda dan kelompok masyarakat yang memiliki kecenderungan “conformist”, atau mereka yang cenderung mengikuti tren dan prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan ini, BSI berharap dapat menarik lebih banyak nasabah baru dari kalangan tersebut.

“Selama ini kita berkembang dari market yang pindah ke syariah, kita ingin kembangkan yang sudah syariah sedari awal untuk bisa masuk juga. Di sisi lain, pendekatan juga akan diperkuat, baik pendekatan secara offline dan online,” kata Anton pada acara Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, Selasa (08/10/2024).

Strategi kedua, memperdalam market syariah dengan memperkuat model investasi baru seperti emas. Anton mengatakan BSI mendapatkan berkah karena menjadi salah satu Perusahaan yang diberikan izin oleh pemerintah untuk berjualan emas dan menjadikan emas sebagai salah satu investasi.

Strategi ketiga, dengan memperkuat transactional base yang fokus pada transaksi harian nasabah melalui e-channel BSI seperti BSI Mobile dan ATM.

Anton mengatakan saat ini BSI fokus untuk meningkatkan jumlah merchant QRIS dan EDC BSI agar lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Per Agustus 2024, jumlah merchant QRIS BSI mencapai 392 ribu merchant dan EDC baru 3.305 merchant. Menurutnya, saat ini market terbesar BSI masih ada pada sektor payroll base dengan jumlah hingga 2 juta nasabah.

“Sekarang kita coba dorong ke transactional. Supaya nantinya transaksi akan full di BSI. Contoh pengusaha jilbab mugkin nasabah BSI tapi tools pembayarannya belum menggunakan BSI. Sekarang sektor retail masih dominan customer yang payroll, makanya bisa dilihat pas weekend DPK kita turun, tapi di hari Senin naik lagi DPK nya karena sudah mulai nyetor dan lainnya,” ucap Anton.

Strategi terakhir, ucap Anton, adalah penguatan dari sisi digital, yang mana ini akan membuka pintu peluang bagi BSI untuk bisa melayani nasabah selama 24 jam, borderless.

Dirinya mengatakan saat ini 97,9% nasabah sudah menggunakan e-channel BSI sebagai sarana mereka bertransaksi.

Anton mengungkapkan BSI terus berupaya meningkatkan layanan digital melalui channel mobilr banking yang bisa diandalkan dan mampu menjawab setiap kebutuhan nasabah ke depannya.

“Dari sisi digital, ini sedang disiapkan oleh BSI baik dari sisi penguatan IT, penguatan personel IT, dan akan ada yang baru untuk jadi game charger selanjutnya dari BSI,” tutupnya.

Sumber: www.bankbsi.co.id

Comments are closed.