Achmad Daniri: GRC dan ESG jadi Pilar Utama Bisnis Berkelanjutan
businessnews.co.id – Pengaplikasian Governance, Risk, and Compliance (GRC) dan Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi acuan bagi para pengelola usaha dalam beberapa tahun terakhir. Maraknya minat pebisnis dalam mempelajari GRC dan ESG menjadi salah satu langkah penting dalam pengembangkan bisnis dengan lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan.
“GRC dan ESG dipandang sebagai himpunan kemampuan yang diperlukan untuk mendukung kinerja pada setiap level organisasi dengan fokus untuk pencapaian tujuan secara handal, menghilangkan ketidakpastian, dan bekerja dengan integritas dan bebas dari suap.” Jelas Dr. Mas Achmad Daniri, Selaku Ketua Umum Asosiasi GRC Indonesia dalam pemaparannya terkait pengaplikasian GRC dan ESG dalam berbisnis di seminar Implementasi GRC dan ESG Mendukung Business Judgement Rule UU BUMN & UU PT di Truntum Hotel, Kuta Bali, pada Jumat (20/9/2024).
Achmad menjelaskan, dalam dunia yang sudah diselimuti oleh Teknologi dan Informasi, implementasi GRC dengan dukungan IT menjadi salah satu hal yang menguntungkan bagi para pebisnis karena dapat mengurangi biaya, mengurangi duplikasi kegiatan, mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif operasi, memperoleh kualitas informasi yang lebih baik, mencapai kemampuan mengelola informasi lebih efisien, mencapai kemampuan untuk mengulang proses secara konsisten, serta mampu beroperasi secara efektif sekaligus menanggulangi masalah.
Platform GRC terintegrasi juga memiliki banyak keunggulan dan tantangan di waktu yang bersamaan saat diterapkan. “Adanya fleksibilitas dan dapat disesuaikan agar sesuai dengan persyaratan spesifik organisasi, skalabilitas agar dapat tumbuh bersama bisnis, dan kemampuan untuk beradaptasi. Tapi juga ada tantangannya seperti perlu pelatihan yang handal, pemeliharaan, dan pertimbangan biaya.” Tambahnya.
“Meskipun ada tantangannya, namun hasil dari penggunaan platform GRC terintegrasi yang baik setimpal dengan apa yang harus dilalui. Ia juga menambahkan bahwa mengintegrasikan Strategi ESG sangat berdampak untuk pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan”, ungkap Achmad.
Ada sekitar 8 langkah strategi ESG akan meningkatkan efisiensi organisasi sekaligus membantu memandu kesuksesan jangka panjang. Dimulai dengan analisis kesenjangan menyeluruh dari praktik ESG, menentukan tujuan ESG yang spesifik dan terukur sesuai dengan visi dan misi, tata nilai dan proses bisnis organisasi, memastikan tujuan tersebut terikat waktu dalam mengatasi kesenjangan yang teridentifikasi untuk memprioritaskan dampak bagi bisnis.
Selanjutnya memuat strategi ESG komprehensif, menentukan serangkaian KPI dan metrik kinerja untuk mengukur kemajuan sesuai tujuan ESG, melibatkan pemangku kepentingan untuk mengumpulkan masukan, terapkan praktik pengungkapan dan komunikasikan kinerja ESG secara teratur kepada pemangku kepentingan. Dan terakhir, Pantau efektivitas strategi ESG untuk menyesuaikan pendekatan berdasarkan perubahan keadaan, ekspektasi pemangku kepentingan, dan standar industri yang berkembang.
Comments are closed.