Bio Farma Pesan 40 Juta Unit Vaksin CoronaVac Buatan Sinovac
BusinessNews Indonesia – Sinovac menyebut bahwa Indonesia menjadi pemesan terbesar Vaksin covid-19 CoronaVac buatannya.
Melalui Bio Farma, Indonesia saat ini telah memesan 40 juta unit vaksin tersebut.
Juru bicara perusahaan Liu Peicheng mengatakan pembelian dan pasokan CoronaVac merupakan pesanan terbesar yang dilaporkan publik hingga saat ini untuk perusahaan vaksin China.
Pada akhir Agustus, Sinovac dan PT Bio Farma, sebuah perusahaan farmasi milik negara Indonesia, menandatangani perjanjian awal untuk pembelian dan pasokan CoronaVac.
Perjanjian tersebut menyediakan pasokan 40 juta dosis produk CoronaVac setengah jadi antara November dan Maret, dengan kemungkinan penjualan lebih lanjut sepanjang tahun depan.
“Bio Farma akan mengemas vaksin dan memasoknya ke pelanggan di Indonesia,” ungkap Liu.
Meski demikian, Liu menegaskan bahwa permintaan terbesar untuk vaksin semuanya masih ada di lokal China.
Sinovas sendiri telah menerima pesanan dari sejumlah negara dan saat ini sedang melakukan uji coba fase tiga di Turki, Bangladesh, Brasil, dan Indonesia. Selain itu, Sinovac juga menawarkan vaksin virus corona uji coba untuk pekerja industri penerbangan. Sinovac mendesak pihak berwenang di berbagai negara untuk memastikan vaksin dapat didaftarkan lebih cepat.
“Misalnya, jika penelitian yang kami lakukan di Brasil diterima oleh negara lain di Amerika Selatan, vaksin tersebut dapat didaftarkan dan kami dapat memasoknya ke lebih banyak negara.” Katanya.
“Kami menyerukan lebih banyak negara untuk menerima hasil studi klinis kami saat ini dan menyetujui vaksin yang aman dan efektif untuk pemasaran sesegera mungkin,” tegasnya.
Sinovac juga mengklaim bahwa tidak ada reaksi negatif yang serius yang telah diamati dalam uji klinis fase tiga, yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman.
Menurut Liu, reaksi yang berupa nyeri di tempat penyuntikan, lalu kelelahan dan kelemahan, hingga pembengkakan area penyuntikan hanya bersifat sementara. Begitu juga hanya sedikit yang mengalami demam dan reaksi alergi. (Ed.ZA/BusinessNews/bisnis)
Comments are closed.