NCC 2024

Chairman FMR BUMN Soroti Empat Jenis Risiko di Era Volatilitas Geopolitik Global

JAKARTA, businessnews.co.id – Chairman Forum Manajemen Risiko (FMR) BUMN, Doni Muhardiansyah, mengungkapkan adanya empat risiko utama yang menghantui perusahaan dunia di tengah era volatilitas geopolitik global. Hal tersebut disampaikannya dalam malam penganugerahan GRC & Performance Excellence Award 2023 yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu malam (30/8).

“Berdasarkan laporan Chief Risk Officers (CRO) outlook dari World Economy Forum Juli 2023, beberapa CRO top company dunia mengatakan bahwa saat ini paling prihatin pada situasi volatilitas berkelanjutan di tengah geopolitik antara negara ekonomi maju. Di antara risiko yang dipertimbangkan, ada empat yg mendominasi.,” ungkap Doni.

Doni menyampaikan empat risiko utama yang menjadi perhatian para CRO perusahaan terkemuka dunia tersebut, di antaranya adalah indikator makro ekonomi, disrupsi harga dan pangan, konflik bersenjata dan perubahan peraturan.

Pada aspek makro ekonomi, CRO perusahaan global disebut Doni sangat prihatin terhadap situasi volatilitas berkelanjutan di tengah geopolitik antara negara-negara ekonomi maju.

“Tingkat inflasi memang cenderung turun, tapi secara fundamental ekonomi masih belum bagus karena ada kenaikan suku bunga yang menekan permintaan dan mendorong biaya pinjaman,” terang Doni.

Dalam hal disrupsi harga dan pasokan, kondisi ekonomi global yang mengalami volatilitas tinggi juga disebut Doni berdampak terhadap adanya ketidakpastian pada ketersediaan pasokan dan harga. Terutama terkait dengan beberapa komoditas bahan baku utama.

Lebih lanjut, keterkaitan yang jelas antara risiko geopolitik tersebut juga disebut Doni berkorelasi dengan konflik bersenjata. Fenomena tersebut saat ini disebut Doni sudah terjadi di beberapa wilayah dunia, yang pada gilirannya berdampak signifikan bagi stabilitas ekonomi global.

Aspek risiko terakhir yang juga menjadi perhatian para CRO di era volatilitas geopolitik dunia adalah perubahan peraturan. Doni memberikan contoh peraturan yang dapat mempengaruhi perusahaan, termasuk pembatasan perdagangan internasional yang semakin ketat.

Dalam hal menerapkan prinsip keberlanjutan bagi dunia usaha, agenda lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG juga disebut telah menjadi fokus perusahaan-perusahan top global di masa mendatang.

“Sejumlah CRO melihat munculnya agenda lingkungan, sosial dan tata kelola atau ESG dalam beberapa waktu ke depan, secara keseluruhan menjadi risiko utama bagi perusahaan mereka,” terang Doni

Sementara menanggapi perkembangan dunia informasi dan teknologi yang masif berlangsung, kehadiran kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI) disebut Doni akan memiliki dampak yang besar pada sisi operasi, model bisnis, dan strategi perusahaan.

Dalam menghadapi risiko-risiko kompleks ini, Doni mendorong perusahaan di Indonesia, khususnya BUMN yang dikelola oleh Kementerian BUMN untuk memitigasi risiko-risiko tersebut. Salah satunya dengan melakukan transformasi BUMN dalam tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi, sesuai dengan Peraturan BUMN RI No. Per-2/MBU/03/2023 tentang Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi BUMN.

“Dalam peraturan ini, diatur peran kementerian BUMN, dewan komisaris, direksi, masing-masing organ risiko dan ketentuan tentang taksonomi risiko. Artinya taksnomoi risiko ini ditentukan dalam peraturan, sehingga perusahaan bumn dan anak-anak bumn juga mengikuti taksonomi ini,” ungkap Doni.

Berdasarkan peraturan ini juga, BUMN diklasifikasikan berdasarkan intensitas risiko yang menjadi salah satu poin penting, serta juga mempertimbangkan skala bisnis dan tingkat kompleksitas. Terdapat tiga kategori BUMN berdasarkan jenis risikonya, yakni kategori sistemik A, kategori Sistemik B, dan kategori Signifikan.

“(Klasifikasi) ini kaitannya dengan organ tata kelola risiko BUMN yang disesuaikan dengan klasifikasi BUMN tadi. Kalau sistemik A maka organ pengelola risikonya harus lengkap, termasuk dewan komisaris/pengarah, dewan direksi, komite audit, komite pemantau risiko (LPR), komite tata kelola terintegrasi (KTKT), Direktur risiko, direktur keuangan, SPI,” pungkas Doni.

Comments are closed.