Kelola Hutan Secara Berkelanjutan, Perhutani Raih Penghargaan GRC Award 2023
JAKARTA, businessnews.co.id – Perusahaan Hutan Nasional Indonesia (Perhutani) sukses meraih penghargaan bergengsi dalam ajang GRC & Performance Excellence Award 2023. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Perhutani dalam menerapkan praktik Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG), Manajemen Risiko, dan Kepatuhan (Compliance) yang terintegrasi dengan baik.
Dalam upacara penganugerahan yang diselenggarakan di Hotel Bidakara Jakarta Rabu malam, (30/8), Perhutani dinobatkan sebagai The Greatest Champions of GRC Excellence Performance 2023. Penghargaan ini mengakui dedikasi Perhutani dalam mewujudkan visi sebagai perusahaan pengelola hutan berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Direktur Operasi Perhutani, Natalas Anis Harjanto, dalam penjurian GRC Award 2023, menyampaikan visi perusahaan untuk menjadi agen penghijauan negara melalui pengelolaan sumber daya hutan secara lestari. Ia juga menegaskan komitmen Perhutani terhadap kepentingan planet, masyarakat, dan keberlanjutan bisnis.
“Kami memiliki misi untuk planet, people dan profit, untuk planet yaitu mengelola Sumber Daya Hutan secara lestari, untuk people yaitu peduli kepada kepentingan masyarakat dan lingkungan, dan untuk profit yaitu mengoptimalkan bisnis kehutanan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG),” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi bisnis, Perhutani telah menguatkan sektor tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan. Direktur Komersial Perhutani, Anggar Widiyatmoko, menjelaskan tentang proses bisnis yang mencakup langkah dari hulu hingga hilir, dimulai dari pengelolaan sumber daya hutan hingga penjualan produk akhir.
“Untuk hulu dimulai dari input lalu pengelolaan sumber daya hutan hingga menghasilkan produk primer, dan untuk hilir dilanjutkan dengan pengolahan lalu menghasilkan produk sekunder dan terakhir tentu saja penjualan baik lewat retail, wholesale, eksport, market place, dan TokoPerhutani,” terang Anggar.
Perhutani juga telah menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Risiko dengan menggunakan Framework SNI ISO 31000:2018, yang turut berkontribusi pada peningkatan kinerja dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
Penerapan prinsip GCG di Perhutani juga terlihat melalui berbagai struktur, pedoman, dan sistem yang dijelaskan oleh Direktur SDM, Umum & IT Perhutani, Denny Ermansyah. Hal ini tercermin dalam peningkatan skor penilaian GCG dari tahun 2021 ke tahun 2022.
Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen Perhutani dalam menciptakan keberlanjutan bisnis yang berdampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. GRC & Performance Excellence Award 2023 menggarisbawahi upaya perusahaan untuk terus mengembangkan kebijakan dan implementasi tata kelola, manajemen risiko, serta kepatuhan terhadap regulasi demi peningkatan bisnis yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan di penghargaan GRC & Performance Excellence Award 2023, Perhutani juga berhasil meraih tiga predikat penghargaan lainnya. Yakni The Best Board of Director 2023, The Best CEO for GRC Excellence 2023 untuk Direktur Utama Wahyu Kuncoro, serta The Best Women Leader 2023 untuk Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perhutani, Dewi Fitrianingrum .
Sebagai informasi, GRC & Performance Excellence Award 2023 mengusung tema “Risk Management at the Speed of Business”. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan perusahaan pemenang penghargaan, anggota Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023, kalangan praktisi GRC, dan lain-lain.
Berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi yang menjadi Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023 dalam proses penjurian, memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dinilai telah mengimplementasikan GRC dengan baik sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia Internasional.
Event yang diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia ini bekerjasama dengan lembaga-lembaga kompeten di bidangnya seperti Open Compliance and Ethics Group (OCEG – USA) dengan 60 ribu member seluruh dunia, juga dengan FMR (Forum Manajemen Risiko BUMN) dengan member seluruh BUMN dan anak Perusahaan BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
Comments are closed.