NCC 2024

Produksi Beras Berkualitas untuk Masyarakat Sultra

Jakarta, Businessnews.co.id Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra) berupaya tetap menjamin produksi beras yang dihasilkan tetap berkualitas hingga ke tangan masyarakat.

Hal itu dilakukan Bulog dengan menjaga harga gabah dan beras agar tidak di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pada tingkat petani. Bulog menjamin, sekalipun Sultra dalam kondisi cuaca hujan, beras yang dihasilkan akan tetap stabil dan berkualitas.

Pimpinan Wilayah Bulog Sultra, Siti Mardati Saing mengklaim hal itu bisa diwujudkan karena mesin yang digunakan sudah berbasis modern sehingga beras yang dihasilkan memiliki kualitas premium.

“Kami selalu memberikan pengetahuan serta edukasi kepada para penggiling dan juga mitra agar selalu menghasilkan beras yang berkualitas dan juga diminati masyarakat,” ucapnya, Jumat (17/6/2022) dikutip dari keterangan tertulis.

Siti Mardati menambahkan  untuk memastikan beras itu cukup maka tiap tahunnya cadangan beras pemerintah melalui Bulog sebanyak 1,2 juta ton di seluruh Indonesia. Khusus untuk Provinsi Sultra cadangan beras tersebut yang telah terserap mencapai 36 ribu ton, saat ini per Mei 2022 masih 16 ribu ton atau 45 persen dari serapan yang diberikan pemerintah.

“Serapan tersebut tentunya murni dari produksi petani lokal di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra),” katanya menambahkan.

Menurut Siti Mardati, pihaknya memastikan ketersediaan beras di Sultra aman hingga 7 bulan ke depan sehingga masyarakat tak perlu panik.

Tercukupinya produksi beras di Sultra, tentunya membuat provinsi tersebut dirasa mampu mandiri dalam hal produksi beras. Dengan demikian, wilayah berjuluk Bumi Anoa ini tidak lagi bergantung dari daerah lain.

Hal itu ditopang dari seluruh kabupaten kota yang ada di Sultra terutama industri beras di Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, dan Konawe Selatan.

“Untuk produksi lokal sangat tercukupi, bahkan beberapa tahun lalu Sultra mengirim beras ke Gorontalo,” ucapnya.

Siti Mardati menjelaskan program Bulog Sultra dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah kerjanya, salah satunya terus memperbanyak outlet. Pasalnya, semakin banyak beras yang didistribusikan ke masyarakat, maka semakin banyak juga yang akan diserap ke petani.

Selain itu, pihaknya juga kerap mensosialisasikan kepada masyarakat terkait beras lokal tidak kalah dengan beras lainnya.

“Karena tugas Bulog yakni menyediakan dan menstabilkan pangan dengan memberikan harga yang lebih murah khususnya di Sultra,” ucapnya.

Sementara itu, guna memberikan beras berkualitas dan sehat, Bulog juga memperkenalkan beras Fortivit. Adapun jenis ini mengandung sedikit karbohidrat, tetapi kaya akan kandungan mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi, dan seng (Zn).

Dengan demikian, beras Fortivit sangat sesuai dikonsumsi dalam pola gaya hidup sehat yang berkelanjutan dan sebagai upaya mengoptimalkan peningkatan imun tubuh. Selain itu beras Fortivit juga berasal dari petani lokal dengan kualitas premium yang dikemas dengan berat satu kilogram.

“Bulog juga telah bekerja sama dengan BKKBN untuk mencegah stunting di Indonesia, khususnya di Sultra dalam rangka mendukung program Dapur Sehat Anti Stunting,” ucapnya membeberkan.

Sekadar informasi, selain beras, Bulog menyediakan bahan pangan lainnya seperti gula pasir, minyak goreng kemasan, minyak curah hingga tepung terigu, tetapi sifatnya by order. (Editor: Rizal)

Comments are closed.