Medan, businessnews.co.id – Musim kemarau sering kali identik dengan meningkatnya kasus batuk. Sejumlah wilayah di Indonesia mencatat kenaikan jumlah pasien dengan keluhan masalah pada saluran pernapasan. Selain karena perubahan cuaca yang ekstrem akibat pancaroba, fenomena bediding, yakni udara dingin yang muncul pada malam hingga pagi hari, ikut memperburuk kondisi. Turunnya suhu secara drastis selama beberapa jam ini terjadi karena sedikitnya awan sehingga radiasi panas yang diterima selama siang hari langsung dilepas ke atmosfer tanpa halangan.
Bahkan, di beberapa wilayah di Indonesia, suhu malam hingga subuh dapat turun hingga ke 14 derajat Celcius. BMKG menjelaskan bahwa bediding melanda sebagian selatan Indonesia yang banyak pemukiman dataran tinggi. Ditambah dengan minimnya tutupan vegetasi yang berfungsi menjaga kelembapan udara dan mencegah perubahan suhu drastis, laporan bediding banyak dirasakan di wilayah tersebut. Diperkirakan, bediding akan dialami hingga bulan September 2025.
Cuaca yang bisa berubah drastis karena pancaroba serta bediding membawa sejumlah risiko kesehatan, terutama pada pernapasan. Karena kelembapan udara yang rendah, tubuh jadi lebih rentan iritasi, terutama bagi mereka yang jarang bergerak aktif atau memiliki daya tahan tubuh rendah. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yang sering diawali dengan batuk berkepanjangan. Mulai dari batuk kering, berdahak, hingga radang tenggorokan, risiko ISPA bisa menimpa siapapun tanpa pandang usia. Di tengah situasi tersebut, penting untuk menjaga kebugaran tubuh agar sistem pernapasan tetap optimal.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak muda, Komix Herbal hadir tidak hanya sebagai solusi swamedikasi untuk meredakan gejala batuk, tetapi juga sebagai penggerak gaya hidup aktif. Solusi herbal batuk ini mengajak generasi muda untuk tetap aktif setiap hari dengan cukup dance 15 menit, dan menggelar Komix Herbal POTEK Dance Fest hadir jadi kampanye edukasi kesehatan yang dikemas dalam bentuk kompetisi dance kreatif dengan hadiah utama ke Korea Selatan dan kelas eksklusif dengan dancer K-Pop, DEUKIE dari Kwon Twins.
Tahap semifinal baru saja digelar di Medan dan Yogyakarta, dinilai oleh para juri profesional seperti Runner Up Amazing Dance Indonesia, Rony Lie; Finalis The Dance Icon Indonesia, Gyta Harahap; dan Top 8 Popping Leg Category Radikal Forze Vietnam, Kydi. MIC Official dari Medan dan WAACKANIZM dari Yogyakarta berhasil menjadi pemenang Semifinal di kedua kota ini. Penampilan kreatif dan kerennya mengantar mereka lanjut berkompetisi di babak final di Jakarta.
Melihat sambutan meriah atas kompetisi ini, Andry Mahyudi, LOB 2 and PR Group Manager PT. Bintang Toedjoe mengingatkan kembali bahwa rangkaian acara ini masih akan berlangsung bahkan lebih meriah lagi. “Lewat Komix Herbal POTEK Dance Fest, kami mengajak anak muda untuk hidup aktif dan sehat dengan cara yang fun. Setelah Medan, semifinal juga akan diadakan di Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Tangerang sebelum para pemenang bertolak ke Jakarta untuk bertanding di babak final. Terus ikuti rangkaiannya sampai menemukan pemenang akhir yang akan berangkat ke Korea Selatan,” pungkas Andry Mahyudi.
Musim kemarau dan bediding memang tak bisa dihindari. Komix Herbal mengajak anak muda untuk siap menghadapi musim batuk, mengenali cara swamedikasi yang tepat, serta menjaga kebugaran tubuh melalui aktivitas fisik sederhana dari satu lagu dan satu gerakan dance yang menyenangkan. Baik itu dengan dance 15 menit per hari maupun dengan Komix Herbal, keduanya sama-sama dapat mencegah gejala batuk.
Comments are closed.