NCC 2024

Gulung Tikar, Domino’s Pizza Tutup 124 Gerai di Rusia!

JAKARTA, Businessnews.co.id – Salah satu jaringan makanan cepat saji dunia, Domino’s Pizza, telah mengumumkan rencana untuk menutup seluruh 142 gerai restorannya di Rusia. Keputusan ini datang setelah perusahaan pemegang hak waralaba Domino’s Pizza di wilayah tersebut, DP Eurasia, mengajukan kebangkrutan untuk cabangnya di Rusia yang dikenal dengan nama DP Rusia.

“Dengan lingkungan yang semakin menantang, perusahaan induk DP Rusia kini terpaksa mengambil langkah ini, yang akan menghentikan bisnis DP Rusia yang pada akhirnya juga menghentikan kehadiran bisnis ini di Rusia,” tulis pernyataan resmi dari DP Eurasia seperti yang dikutip dari Reuters.

DP Eurasia juga menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk memperhitungkan dampak finansial yang akan dihadapi akibat kebangkrutan ini.

Domino’s Pizza sebelumnya merupakan bisnis pizza terbesar ketiga di Rusia. Sebelum mengumumkan penutupan, DP Eurasia telah mengindikasikan bahwa mereka sedang melakukan peninjauan ulang terhadap bisnis Domino’s Pizza di Rusia.

Saat itu, perusahaan juga mengumumkan rencana untuk menjual bisnisnya di Rusia. Meskipun gerai Domino’s Pizza mungkin akan tetap beroperasi di Rusia, namun dengan kepemilikan dan merek baru.

Keputusan Domino’s Pizza untuk menutup gerai-gerainya di Rusia bukanlah yang pertama dalam industri makanan cepat saji. Sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, perusahaan-perusahaan asing telah menghadapi tantangan besar di Rusia.

McDonald’s dan Starbucks misalnya, Kedua merek ini telah diambil alih oleh pemain lokal dan mengganti merek mereka.

Peningkatan ketegangan geopolitik dan penerapan berbagai aturan oleh pemerintah Rusia telah membuat lingkungan bisnis semakin sulit bagi perusahaan-perusahaan Barat di Rusia. Banyak perusahaan asing telah mengalami kesulitan dalam menjual bisnis mereka di negara ini. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami pengambilalihan aset lokal oleh pemerintah Rusia.

Meskipun demikian, masih ada sejumlah perusahaan dari seluruh dunia yang memilih untuk tetap berbisnis di Rusia. Namun, banyak dari mereka telah menangguhkan investasi baru dan mengurangi operasi mereka sebagai respons terhadap situasi geopolitik yang tidak stabil.

Data dari Universitas Yale mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 perusahaan asing telah keluar atau menangguhkan operasinya di Rusia sejak invasi Ukraina oleh Rusia. Meskipun tantangan besar terus ada, sejumlah perusahaan tetap berkomitmen untuk menjalankan bisnis di negara ini, meskipun dengan berbagai penyesuaian.

Comments are closed.