Menkeu: Ekonomi RI Solid dan Terkendali

JAKARTA, businessnews.co.id – Perekonomian Tanah Air disebut berada dalam kondisi yang solid dan terkendali di tengah guncangan ketidakpastian ekonomi global. Dalam keterangannya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani pun optimistis pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 berada di atas 5%.

“Kita perkirakan untuk kuartal tiga pertumbuhan ekonomi kita tetap di atas 5 persen. Kinerja APBN juga masih cukup solid dan kuat,” ujar Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita secara daring pada Rabu (21/2).

Sri Mulyani menjelaskan, proyeksi cerah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 didukung oleh sejumlah kondisi. Mulai dari tingkat inflasi yang terkendali, neraca perdagangan yang mengalami surplus, serta membaiknya daya beli masyarakat saat ini.

Pada Agustus 2023, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pun terpantau terus menguat dan berada di zona ekspansif pada level 53,9. Capaian ini terhitung lebih baik dibandingkan Negara Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

“Indonesia yang masih bertahan PMI ekspansinya juga menunjukkan suatu aktivitas yang menguat pada level 53,9,” tambah Menkeu.

Di samping itu, neraca perdagangan juga melanjutkan surplus selama 40 bulan berturut-turut meskipun ekspor dan impor masih mengalami tren penurunan. Ekspor Agustus 2023 tercatat US$22 miliar atau terkontraksi 21,2% (year-on-year/yoy).

Di sisi lain, laju inflasi domestik terkendali didukung inflasi pangan yang stabil. Inflasi bulan Agustus tercatat -0,02% (month-to-month/mtm), 1,43% (year-to-date/ytd), atau 3,3% (yoy).

“Inflasi kita menunjukkan level yang cukup baik yaitu di 3,3%. Dibandingkan negara-negara Asia maupun G20, inflasi Indonesia relatif dalam situasi yang moderat rendah,” tandas Menkeu.

Kinerja optimal yang dicatatkan pada sejumlah data ekonomi makro RI tersebut pada gilirannya dapat menjadi katalis positif bagi prospek perkembangan dunia Investasi Tanah Air ke depan.

Kondisi ekonomi makro yang kokoh berpotensi mendorong kinerja sejumlah instrumen investasi. Kinerja ekonomi makro yang solid akan meningkatkan keyakinan investor akan potensi pertumbuhan investasi di negeri ini.