Usai Pengumuman BI Rate, Rupiah Melemah IHSG Dibuka Menguat

Jakarta, Businessnews.co.idPasar merespon keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat menguat 24,27 poin atau 0,35 persen ke posisi 7.022,54.

Sementara Rupiah pagi ini bergerak melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.845 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.841 per dolar AS.

Sementara BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, Gubernur Bank Sentral AS The Fed, Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral “berkomitmen kuat” untuk menurunkan inflasi.

IHSG dibuka menguat menjelang akhir pekan, mengikuti kenaikan bursa saham kawasan Asia. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,01 poin atau 0,49 persen ke posisi 1.018,23.

Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (24/6/2022) menilai IHSG pada akhir pekan masih berpeluang bergerak mixed di kisaran 6.910-7.050. Sekadar informasi, Bursa ekuitas Wall Street pada Kamis (23/6) kemarin menguat merespons imbal hasil obligasi yang turun, namun pasar masih terbebani risiko resesi.

Dari Eropa, PMI (Purchasing Managers Index) Jerman, turun menjadi 52,0 dari 54,8 pada Mei, di bawah perkiraan konsensus sebesar 54.

PMI zona euro yang lebih luas juga turun menjadi 51,9 pada Juni dari 54,8 pada Mei, atau di bawah konsensus.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 166,26 poin atau 0,64 persen ke 26.337,51, indeks Hang Seng naik 243,67 poin atau 1,15 persen ke 21.517,54, dan indeks Straits Times meningkat 10,79 poin atau 0,35 persen ke 3.103,59.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan diprediksi melemah usai pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell bahwa bank sentral akan agresif dalam pengetatan moneter.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.845 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.841 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS, tapi masih bergerak di kisaran yang tidak jauh berbeda dari perdagangan sebelumnya,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari ANTARA.

Tekanan terhadap rupiah masih karena sentimen The Fed di mana Powell semalam di hadapan anggota komite jasa keuangan DPR AS menegaskan komitmennya untuk mengendalikan inflasi dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif.

“Di satu sisi, Bank Indonesia masih belum menaikkan tingkat suku bunga acuannya sehingga jarak suku bunga acuan AS dengan BI bisa makin menyempit dan ini bisa memberikan tekanan ke rupiah,” tambah Ariston.

Diperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah ke arah Rp14.800 per dolar AS dengan hingga Rp14.860 per dolar AS. Pada Kamis (23/6/2022), rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.841 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.863 per dolar AS.

Comments are closed.