NCC 2024

Jokowi Resmi Alihkan Saham 5 BUMN ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia

BusinessNews Indonesia – Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 (PP No 104/2021) terkait pengalihan saham negara di 5 BUMN ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia adalah induk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yang sebelumnya bernama PT Survai Udara Penas (Persero).

Pengalihan saham negara di 5 BUMN ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia tertuang melalui Peraturan

Adapun nomenklatur PP No 104/2021 yakni tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aviasi Pariwisata Indonesia.

PP No 104/2021 diterbitkan pada 6 Oktober 2021 lalu, untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).

Regulasi ini terbit dengan pertimbangan perlu adanya penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang berasal dari pengalihan seluruh saham Seri B milik Negara Republik Indonesia pada 5 perusahaaan BUMN.
Adapun 5 perusahaan BUMN yang sahamnya dialihkan ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:

  • PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
  • PT Sarinah (Persero)
  • PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero)
  • PT Angkasa Pura I (Persero)
  • PT Angkasa Pura II (Persero)

Penambahan penyertaan modal negara ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dilakukan melalui pengalihan saham dengan rincian sebagai berikut:

  • 101.699 saham Seri B pada PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
  • 46.849 saham Seri B pada PT Sarinah (Persero)
  • 249.999 saham Seri B pada PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero)
  • 6.414.411 saham Seri B pada PT Angkasa Pura I (Persero)
  • 15.971.651 saham Seri B pada PT Angkasa Pura II (Persero)

Adapun nilai penambahan penyertaan modal negara ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan usulan dari Menteri BUMN.

Dengan pengalihan seluruh saham Seri B ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), negara melakukan kontrol terhadap 5 perusahaan yang sahamnya dialihkan tersebut melalui kepemilikan saham Seri A dwi warna dengan kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.

Penambahan penyertaan modal negara melalui pengalihan saham tersebut juga mengakibatkan adanya perubahan status PT Hotel Indonesia Natour, PT Sarinah, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II.

Perusahaan-perusahaan tersebut berubah menjadi perseroan terbatas yang tunduk sepenuhnya pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Sedangkan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) kini resmi menjadi pemegang saham PT Hotel Indonesia Natour, PT Sarinah, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II. (Mr)

Comments are closed.