Opportunity Cost: Dua Kata yang Mengubah Hidup Komedian Raditya Dika
BusinessNews Indonesia – Komedian tunggal Raditya Dika membagikan pegangan hidupnya tentang opportunity cost. Penulis yang pernah kuliah di University of Adelaide ini menyebut bahwa opportunity cost merupakan dua kata yang merubah kehidupannya.
Pendapatnya ini, ia bagikan melalu akun youtube-nya “Raditya Dika” pada Minggu (13/09/2020). Hingga artikel ini dibuat, video berdurasi 2 menit 28 detik ini telah ditonton oleh 201.968 orang.
Radit mengawali pengantarnya dengan cerita saat ia kuliah pengantar ekonomi dengan materi opportunity cost.
“Konsep opportunity cost atau bahasa Indonesianya adalah biaya kesempatan. Konsepnya sederhana yaitu setiap pilihan yang kita ambil, ada keuntungan yang hilang karena tidak mengambil alternatif lainnya,” paparnya.
Ia menekankan pada pemahaman konsep ini dengan memberikan beberapa contoh.
“Misalnya seorang pengusaha menyewa ruangan kosong dan membuatnya menjadi warnet, berarti ia kehilangan kesempatan untuk membuat bisnis lain misalnya restoran,” ungkapnya
Kalau warnet memberikan profit sebesar 30 juta sebulan, menurut Radit pengusaha itu jangan sunang terlebih dahulu. Karena bisa jadi jika dijadikan restoran dengan jam kerja yang sama bisa mendapatkan profit 50 juta. Maka opportunity cost-nya sebesar 20 juta/ bulan.
Radit menyebut bisnis itu memperhitungkan keuntungan sekaligus kerugian.
“Jadi semua keputusan bisnis, selain memperhitungkan keuntungan juga harus memperhitungkan kerugian atas kesempatan yang hilang,” tegasnya.
Ia bercerita saat dosennya menjelaskan kuliah pengantar ekonomi ini suasananya biasa saja. Tapi sebenarnya ia menerapkan konsep ini sebagai pegangan hidupannya sampai saat ini.
Ia mencontohkan penerapan dalam kehidupannya, yang semula suka nongkrong-nongkrong tidak jelas. Ia akhirnya menggunakan waktunya untuk belajar skill komedi, menulis, membaca buku dan lainnya.Karena opportunity cost-nya adalah tidak mengembangkan skill yang ia miliki.
Dari segi keuangan pribadi, ia menyebut juga terbantu.
“Kalau dapat rejeki 10 juta, gue mau pakai buat apa? Apakah untuk membeli HP baru atau lebih baik ditaruh di reksadana pendapatan tetap yang isinya obligasi yang bisa ngasih return 7%, berarti dalam setahun ia mendapatkan 700 ribu tanpa ngapa-ngapain,” jelas penulis buku-buku humor best seller ini.
Opportunity cost dari beli HP 10 juta rupiah adalah uang gratis 700 ribu setahun. Dengan mindset ini, Radit Menyebut, mengatur duit jadi lebih mudah karena memiliki alasan kuat dari pada beli HP baru mending investasi.
Ia juga mencontohkan opportunity cost dari 5 jam rebahan main HP adalah 5 jam belajar hal yang baru, 5 jam memulai sesuatu yang takut dicoba seperti bikin youtube, nulis film pendek, stand up comedy, 5 jam mencoba untuk membuka peluang-peluang baru yang mungkin mengubah hidup seseorang.
“Intinya adalah selalu tahu bahwa hidup ini punya pilihan dan ada kerugian atas pilihan kita,” pungkasnya. (ZA)
Comments are closed.