Kinerja Keuangan Q1 2020, Aset BCA Syariah Naik Rp8,5 Triliun
BusinessNews Indonesia – Didukung dengan transformasi dan inovasi yang baik di pelbagai sekgmen produk dan layanannya, akselerasi PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) lebih aktraktif hingga terus tumbuh berkualitas secara berkesinambungan. Itu terlihat terang pada laporan keuangan Quartal 1 2020 yang asetnya naik menjadi Rp8,5 triliun atau tumbuh 21,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
“Alhamdulillah, kinerja keuangan BCA Syariah terus tumbuh berkualitas walau di tengah tantangan menghadapi pandemi covid-19 yang hingga kini masih merebak di Indonesia dan negara—negara di dunia. Pertumbuhan ini tidak lepas dari kepercayaan dan kinerja seluruh stakeholder dan insan BCA Syariah yang terus meningkat. Bahkan pertumbuhan rata-rata aset BCA Syariah selama tahun 2010-2019 (CAGR) sebesar 28,97%. Ini di atas rata-rata pertumbuhan tahunan Bank Umum Syariah yang tercatat sebesar 17,97%,” ujar Direktur BCA Syariah Pranata, pada acara Media Update: Pemaparan Kinerja BCA Syariah Semester 1 – 2020 yang dilaksanakan secara daring (via zoom), Jakarta, (27/07/2020).
Pertumbuhan Aset BCA Syariah itu terutama didukung oleh penyaluran pembiayaan yang terus meningkat di 2020 ini. Setidaknya pada Juni 2020 mencapai Rp5,7 triliun atau meningkat 16,18% secara yoy dan 33,02% secara rata-rata 2010-2019 (CAGR).
Lebih lanjut John menjelaskan bahwa pertumbuhan di bidang pembiayaan itu didominasi oleh penyaluran pembiayaan untuk segmen komersial, yakni sebesar Rp4,3 triliun dengan komposisi sebesar 76,4% diikuti oleh pembiayaan UMKM sebesar Rp1,2 triliun dengan komposisi 21,3% dari total pembiayaan.
“Dengan ini menunjukkan kualitas pembiayaan jadi tetap terjaga dengan baik, dengan Non Performing Financing (NPF) Gross di angka 0,69% dan NPF Net di angka 0,21%. Performa ini selalu didukung oleh prinsip kehati-hatian yang senantiasa diterapkan BCA Syariah dalam penyaluran pembiayaan juga tercermin dari tingkat Loan at Risk (LaR) BCA Syariah yang berada pada posisi 6,73%, turun dibandingkan Juni 2019 yang tercatat 6,82%,” ungkapnya.
Begitu pun dengan profitabilitas perusahaan terus meningkat secara berkesinambungan. Untuk perolehan laba sebelum pajak, misalnya, pada Juni 2020 sebesar Rp37,3 miliar. Ini meningkat 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp34,3 miliar. Sementara itu, laba setelah pajak tercatat sebesar Rp28 miliar. Sementara, di tengah likuiditas yang relatif ketat BCA Syariah mampu meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,46% menjadi sebesar Rp6,0 triliun per Juni 2020.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, “Di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, kami tetap berkomitmen untuk melakukan penyaluran pembiayaan dengan penuh kehati-hatian. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kami untuk percepatan pemulihan ekonomi di Tanah Air. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini,” terangnya dengan pasti.
Dalam mendukung tatanan kehidupan normal baru, BCA Syariah terus meningkatkan fitur-fitur e-channel untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi para nasabah. Di masa pandemi ini, pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat sebesar 46% menjadi sebanyak 36.700 ribu user dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 25.100 user.
“Sedangkan jumlah transaksinya juga meningkat 39 persen dibanding tahun sebelumnya. Transaksi paling banyak itu soal transfer, termasuk transfer bank lain atau untuk pembayaran ke online shop, misalnya ke Tokopedia,” terangnya.
Sementara pengguna internet banking Klik BCA Syariah meningkat 108% menjadi sebesar 5.800 user dibandingkan tahun lalu di kisaran 2.800 user.
Transaksi BCA Syariah selama kuartal kedua tahun 2020, yakni selama masa-masa pandemi Covid-19 sangat mencekam, banyak dilakukan melalui layanan e-channel. Komposisi terbesar adalah transaksi melalui BCA Syariah mobile dan Klik BCA Syariah sebesar 52% disusul oleh transaksi ATM/EDC sebesar 45% dan sisanya melalui cabang sebesar 3%. (ed.AS/businessnews.co.id/rilis)
Comments are closed.