Melonjak! Harga Bensin Capai Rp 30.000 Per liter Pasca Gempa Mamuju

BusinessNews Indonesia – Harga bensin melonjak pasca gempa melanda wilayah Mamuju, Sulawesi Barat. Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo itu berdampak pada kelonjakan harga mencapai Rp 30.000 per liter.

Mengutip dari CNN Indonesia, harga bensin melonjak ini ada di perdagang eceran. Selain bensin, harga mie instan juga melonjak.

“Bukan hanya harga bensin yang mencapai Rp30.000 per liter. Harga mie instan juga  dijual dengan harga Rp10.000 per bungkus,” kata Ashari, salah seorang warga pada Minggu (17/1).

Baca juga: Joe Taslim Tampil di Foto Resmi Perdana Mortal Kombat

Ia mengungkapkan kelonjakan harga sangat memberatkan masyarakat. Hal ini karena kenaikan harga mencapai 100 persen. Selain itu, karena masyarakat masih dalam keadaan berduka.

 “Kenaikannya mencapai 100 persen dari harga normal, (kenaikan) itu sangat membebani (kami), kalau harganya naik cuma 50 persen masih dianggap wajar,” katanya.

Yuti salah seorang warga lainnya mengatakan, masyarakat kini tengah kesulitan karena sebagian besar warga kehilangan pekerjaan. Sangat disayangkan, harga kebutuhan pokok yang pentng malah melambung tinggi.

 “Kenaikan harga ini mesti menjadi tanggung jawab pemerintah. Saat ini, pengungsi mencapai ribuan. Dari mana mereka dapat makan dan memenuhi kebutuhannya, kalau situasi ekonomi tidak terkendali dengan naiknya harga,” protesnya.

Baca juga: Lelang SBSN Lebihi Target Pemerintah

Mereka mengutarakan harapannya pada pemerintah agar dapat membantu kebutuhan warga dalam pengungsian.

Sebagai tambahan informasi, korban sementara meninggal dunia akibat gempa Mamuju terus bertambah dan menjadi 51 orang. Bertambahnya korban ini akibat tertimpa bangunan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, berjumlah delapan orang.

Selain itu, korban luka berat dan menjalani rawat inap berjumlah 189 orang. Kemudian luka ringan dan rawat jalan 637 orang. Sementara masyarakat yang mengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah Mamuju dan Majene. (W/ZA)

Comments are closed.