Menteri ESDM Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

BusinessNews Indonesia- Pemerintah mendukung pengembangan kendaraan berbahan energi listrik di Indonesia dan mendukung penggunaannya secara massif, sehingga pemerintah dapat mensubtitusi pemakaian bahan bakar minyak ke listrik.

Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Ignasius Jonan ketika menjadi Keynote Speaker dalam acara International Business Summit 2018 yang digelar Ikatan Alumni (IKA) ITS di Ballroom Hotel Kempinski, Rabu (28/11).

Dengan menggunakan energi listrik, imbuh Jonan,  pemerintah dapat mengurangi impor BBM. Apalagi Indonesia mempunyai kelimpahan sumber  energi listrik mulai dari batu bara, panas bumi, air dan bayu.

Sementara untuk BBM Indonesia berposisi sebagai net  importer.  Indonesia membutuhkan minyak mentah sebesar 1,3 juta sampai dengan 1,4 juta barel per hari, sedangkan kemampuan produksi minyak mentah hanya 775 ribu barel per hari.

Menurutnya, impor minyak mentah bisa 600 ribu barel per hari, namun jika kecenderungan ini dibiarkan ataupun tidak ada langkah-langkah terobosan lain tidak menutup kemungkinan pemerintah harus mengimpor 1 juta barel per hari. Oleh sebab itu, langkah untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi kebutuhan bahan bakar minyak.

Agar harga jual kendaraan listrik kompetitif produsen harus berani memproduksi kendaraan secara massal sehingga cost per unit dapat ditekan.

Dalam kesempatan tersebut Jonan juga menyebutkan bahwa terobosan di era kompetisi ini memegang peranan penting. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang dalam kurun waktu lima tahun terlempar dari persaingan papan atas karena kalah berkompetisi. (spm)

Comments are closed.