LPS Sebut Kinerja BPR Lebih Kuat Selama Pandemi

Jakarta, BusinessNews Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan bahwa kinerja bank perkreditan rakyat selama tahun ini justru lebih kuat. Hal itu seiring dengan kinerja fungsi intemediasi dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat dalam keadaan baik.

Menurut data LPS, jumlah BPR/BPRS yang dilikuidasi LPS pada 2020 sebanyak 8 BPR. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9 BPR.

“Tahun ini pun juga tak banyak. Hal ini menunjukkan bahwa BPR cukup resilien terhadap kondisi perekonomian akibat pandemi.” ungkap Sekretaris LPS, Dimas Yuliharto, dikutip dari Bisnis.com (28/6).

Ia menjelaskan bahwa simpanan dalam BPR tidak lagi menggambarkan kekhawatiran seperti sebelumnya, dimana likuditas masih naik, serta suku bunga deposito yang terus merosot.

Baca juga: Diperkirakan Pekan IV Juni Deflasi 0,11 persen

Berdasarkan data, per Desember 2020 data simpanan di BPR/BPRS mencapai Rp123,8 triliun. Jumlah itu naik sebesar 3,5 persen secara year on year (yoy), di mana per Desember 2019 simpanan dalam BPR/BPRS sebesar Rp119,6 triliun.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kuartal pertama 2021 kredit BPR terpantau naik 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp150,66 triliun. Selain itu, dana pihak ketiga juga tercatat meningkat sebesar 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp107,99 triliun.

Di samping itu, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) turun 56 basis poin yoy menjadi 7,29 persen. Sedangkan, laba bersih tercatat masih terjaga meski melorot 14,18 persen yoy menjadi Rp732 miliar. (W/ZA)

Baca juga: Mulai Juli, Indonesia-China Gunakan Uang Lokal dalam Transaksi Perdagangan

Comments are closed.