BNI Dukung Puluhan Ribu UMKM Ekspor, BI : Perlu Diikuti Perbankan Lain

Jakarta, Businessnews IndonesiaBNI terus berupaya meningkatkan UMKM ekspor, salah satunya melalui program BNI Xpora yang telah diluncurkan setahun lalu untuk memberi pendampingan berkelanjutan bagi UMKM hingga terbiasa melakukan ekspor.

Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal menyebut 40 ribu nasabah UMKM BNI telah melakukan ekspor per Juni 2022 atau tumbuh 60 persen dibandingkan Juni tahun lalu, yaitu sebanyak 25 ribu nasabah.

“Secara value, ekspor UMKM yang kami alami naik dari Rp14 triliun menjadi Rp22 triliun, artinya barang yang diproduksi oleh UMKM binaan BNI jauh lebih dihargai pasar. Orientasinya pada produk olahan makanan dan minuman, kerajinan tangan, dan olahan makanan laut,” ungkap Iqbal dalam keterangan resmi, Kamis (04/03/22).

Hingga kini, BNI terus melakukan pendampingan dengan menggandeng berbagai pihak seperti Ditjen Bea Cukai Kemenkeu, Lembaga Pembiayaan Ekspor dan Impor (LPEI), dan delapan juta diaspora Indonesia agar para pelaku UMKM memahami kebutuhan pasar, persyaratan ekspor, peningkatan kapasitas, dan business matching.

Disamping itu, Direktur Eksekutif – Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Yunita Resmi Sari menjelaskan konsistensi BNI untuk membuat UMKM naik kelas sekaligus mendorong go export UMKM perlu diikuti oleh lebih banyak pelaku industri perbankan lainnya. Terlebih, hal ini seiring dengan langkah bank sentral untuk memasarkan produk UMKM ke mancanegara, juga membantu BI dalam meningkatkan cadangan devisa untuk mendukung kestabilan ekonomi di Indonesia.

“Pengembangan UMKM tidak terlepas dari sinergi antara otoritas dan lembaga termasuk lembaga perbankan. Salah satu program pengembangan UMKM yang dilakukan adalah melalui fasilitasi UMKM hingga tembus ke pasar luar negeri. Dalam hal ini Bank Indonesia mengapresiasi langkah BNI melalui BNI Xpora untuk mendorong UMKM lokal Indonesia dapat tembus ke pasar luar negeri,” ucapnya dilansir dari Antara.

Yunita juga menyampaikan segmen usaha mikro dan kecil terus menunjukkan pertumbuhan yang positif di mana berdasarkan survei BI, sebanyak 63,6 persen dari jumlah UMKM sudah mengalami peningkatan omzet dibandingkan tahun lalu dan 43 persen dari total tersebut mengalami peningkatan omzet untuk ekspor.

“Menariknya, kredit ekspor kita meningkat 107 persen dibandingkan tahun sebelumnya, pertumbuhannya hampir 100 juta dolar AS. Bila kredit meningkat, maka terjadi peningkatan permintaan, kinerja dan peningkatan kapasitas UMKM,” lanjutnya.

Untuk mendorong UMKM melakukan ekspor, Yunita menjelaskan bank sentral menggunakan strategi pulls and push. Dari sisi pull, BI memanfaatkan tujuh kantor perwakilan luar negeri untuk bertugas identifikasi pasar, persyaratan, dan kualifikasi yang dibutuhkan, sebab setiap negara memiliki ketentuan yang berbeda satu sama lain.

“Sisi push-nya, kita siapkan UKM untuk kita persiapkan untuk bisa masuk ke pasar dengan memenuhi apa saja yang dibutuhkan oleh pasar, tingkatkan kapasitas, dan persyaratan, sehingga bisa penuhi 3K yakni kualitas, kuantitas, dan kapasitas,” terangnya.

Baca Juga : Erick Thohir Beri Pesan Pada 2.700 Pegawai Baru BUMN

Comments are closed.