Saham Bukalapak Masuk Lima Indeks Sekaligus
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Saham PT Bukalapak.com Tbk. dimasukkan kedalam lima indeks sekaligus oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tercatat, emiten berkode saham BUKA masuk dalam indeks IDX30, LQ45, IDX80, JII dan JII70 sekaligus. BUKA tercatat mendepak keluar sejumlah saham demi mendapatkan tiket konstituen.
Sejumlah saham yang digeser BUKA diantaranya adalah TKIM, SMRA, LINK AKRA dan ULTI. Sementara itu, periode efektif mulai 29 September hingga Januari 2022 mendatang.
Sebagai informasi, sebelum memasukkan saham Bukalapan dalam indeks-indeks tersebut, BEI telah melakukan evaluasi fast entry terlebih dahulu. Hasilnya, regulator menilai rasio free float Bukalapak mencapai 44 persen sehingga dapat menggeser konstituen lain.
Untuk diketahui, BUKA mencatatkan jumlah mitra sebesar 1,3 juta pada 2018. Jumlah mitra itu tumbuh pesat hingga pada semester I/2021 jumlahnya telah mencapai 8,7 juta.
Teddy Oetomo, Direktur Bukalapak.com, menjelaskan bahwa berdirinya Mitra Bukalapak berangkat karena masih banyaknya UMKM yang belum terdigitalisasi.
“Pada 2017, Bukalapak meluncurkan Mitra Bukalapak guna membantu warung tradisional bersaing di era digitalisasi dengan usaha ritel modern.” Ujarnya secara resmi beberapa waktu lalu.
Melalui Mitra Bukalapak, kata dia, warung-warung tradisional sudah bisa menawarkan sejumlah layanan daring tambahan. Layanan tersebut seperti pembayaran tagihan dan isi ulang pulsa kepada para pelanggan.
Riset Nielsen yang dilakukan pada Juni 2021 terhadap 3.000 warung dan kios pulsa menemukan sejumlah fakta. Bahwasanya diantara 14 kota di seluruh Indonesia, Mitra Bukalapak memimpin penetrasi online to offline sebesar 42 persen.
“Saat ini jumlah penetrasi BUKA paling tinggi dibandingkan kompetitor yang ada.” kata dia, dikutip dari Bisnis (24/9_.
Sebagai informasi, Mitra Bukalapak memimpin penetrasi di kategori bahan makanan sebesar 55 persen dan penetrasi produk virtual sebesar 52 persen. Merujuk pada angka tersebut, Teddy menyebut Mitra Bukalapak sudah sejalan dengan tujuan digitalisasi pasar konvensional Indonesia, dan terus mewujudkan misinya. (W/ZA)
Comments are closed.