Angka Kematian Tertinggi, Donald Trump: China itu Nomor Satu

bussnews.id –Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Sabtu mengkritik China, meestinya China harus bertanggungjawab atas pandemi virus corona. Apalagi angka kematiannya nomor satu.

Dalam beberapa menit setelah melangkah ke dalam ruangan konferensi, Trump mengatakan perlu untuk melihat angka per kapita ketika mengevaluasi dampak Covid-19, sebagai upaya nyata untuk membantah kritik terhadap respons pemerintahannya terhadap krisis ini.

“Kalian dengar kita angka kematiannya lebih banyak. Tapi kita negara yang jauh lebih besar dari negara-negara itu,” kata Trump menyebut di antaranya Inggris, Italia, Spayol.

“Jadi, ketika berita palsu muncul di sana dan mereka mulai membicarakan AS itu lebih banyak (angka kematiannya), tapi kita bukanlah yang nomor satu. China itu nomor satu, biar kalian paham.”

Trump menambahkan, angka kematian akibat Covid-19 di China jauh berada di depan AS.

Menurut Realclearpolitics, pengumpul data survei, AS memiliki angka kematian 119 per 1 juta populasi, dibandingkan 232 kematian untuk Inggris, 394 di Italia, dan 441 kematian untuk Spanyol. Sementara China memiliki angka kematian 3,3 per satu juta populasi.

“Jika itu kesalahan, salah ya salah,” kata Trump, dilansir dari South China Morning Post, Minggu (19/4).

“Tapi jika mereka sadar bertanggung jawab, ya, maksud saya, maka pasti harus ada konsekuensi,” jelasnya kepada wartawan dalam pemaparan media di Gedung Putih.

Namun dalam kesempatan itu Trump tak menyebut secara spesifik tindakan apa yang akan diambil AS.

Selama pemaparan media harian, Trump menimpakan kesalahan atas wabah Covid-19 kepada Demokrat, media, semua gubernur negara bagian AS, WHO, dan semua pihak yang dia sebut tak menghargai kinerja “hebat”-nya.

Pada konferensi pers Sabtu, Trump fokus mengungkapkan kemarahannya kepada China, menyinggung kebijakan terbaru negara itu, lemahnya perekonomian China, dan data statistik Covid-19 yang dipertanyakan dan lambannya respons atas wabah.

Trump juga menyalahkan China karena kurang transparan dan lamban dalam merespons pandemi, kendati pemerintahnya juga mendapat kritik yang sama.

“Itu bisa dihentikan di China, bisa dihentikan sebelum muncul, dan tidak dilakukan, dan seluruh dunia sekarang menderita karenanya,” kata Trump.

Dia juga berulang kali menyerukan agar sektor perekonomian dibuka kembali secepatnya karena bisa membantu memulihkan perekonomian.

“Kami memiliki perekonomian terbesar dalam sejarah dunia,lebih baik dari China, lebih baik dari negara manapun,” ujarnya. (ed.AS/bussnews.id/merdeka.com)

Comments are closed.